Kisah Inspiratif Syafi Nuha, Dari Ojek Online Jadi Barista Berprestasi
- ist
VIVA – Tidak semua orang mampu mengubah luka menjadi lompatan dalam hidup. Namun, Syafi Nuha, pemuda asal Kota Kretek, Kudus, membuktikan bahwa kegigihan dan semangat pantang menyerah dapat meracik masa depan yang lebih harum dari secangkir kopi terbaik.
Lahir pada 26 Juni 1999, Syafi tumbuh dalam keluarga sederhana dan terbiasa membantu orang tuanya sejak remaja. Selepas lulus dari bangku SMA, ia menapaki berbagai pekerjaan serabutan—mulai dari menjadi penjaga toko kelontong, penjual pulsa, hingga ojek online.
"Saat itu, aku cuma mikir bagaimana caranya tetap bisa bantu orang tua dan punya penghasilan sendiri," ujarnya di sebuah kedai kopi tempat ia kini bekerja sebagai barista utama.
Namun, perjalanan hidup Syafi tidak selalu berjalan mulus. Pada tahun 2020, ia mengalami peristiwa pahit yang hampir meruntuhkan semangatnya: menjadi korban penipuan berkedok pelatihan barista. Uang Rp500 ribu hasil jerih payahnya sebagai ojek online raib begitu saja.
"Waktu itu rasanya sakit banget. Tapi justru dari situ aku mulai belajar sendiri tentang kopi," kenangnya dengan mata menerawang.
Alih-alih larut dalam kekecewaan, Syafi justru menjadikan pengalaman pahit itu sebagai titik balik. Ia mulai mempelajari dunia kopi secara otodidak melalui YouTube dan forum daring. Dari sisa penghasilan mengojek, ia membeli alat manual brew sederhana untuk berlatih di rumah.
Pada akhir 2021, sebuah kesempatan datang saat ia diterima sebagai helper di sebuah kedai kopi kecil. Gaji yang minim dan tanpa tunjangan tidak memadamkan semangatnya. Justru, ia menjadikan tempat kerja itu sebagai ruang belajar sekaligus tempat merintis mimpinya.
"Aku selalu minta diajarin bikin espresso dan latte. Bahkan kadang habis jam kerja, aku tetap di bar buat latihan latte art pakai susu sisa. Gak ada bonus, gak dihitung lembur, tapi aku senang karena bisa belajar tiap hari," ujarnya mengenang masa-masa penuh perjuangan itu.
Usaha kerasnya tidak sia-sia. Pada tahun 2023, Syafi berani mengikuti kompetisi latte art tingkat regional Jawa Tengah. Meski berhadapan dengan barista profesional, ia tampil percaya diri dan berhasil meraih juara kedua—sebuah pencapaian luar biasa bagi pemuda yang pernah belajar kopi dari video amatir.
"Aku nangis di belakang panggung. Gak nyangka banget. Dulu cuma latihan sendiri, sekarang bisa menang lomba," katanya sambil tersenyum lebar.
Sejak 2022, Syafi juga telah mengantongi sertifikasi barista dari LSP Pariwisata dengan nilai sangat baik, khususnya dalam bidang espresso, manual brew, dan pelayanan pelanggan. Kini, ia dipercaya sebagai barista utama di kedai tempatnya bekerja dan aktif sebagai konten kreator yang membagikan kisah hidup serta edukasi kopi kepada ribuan pengikut di media sosial.
Bagi Syafi, menjadi barista bukan sekadar meracik minuman. Ia melihat kopi sebagai medium untuk menyebarkan inspirasi dan memberdayakan orang lain. Ia memiliki visi besar: membangun komunitas kopi lokal, membuka kedai sendiri, dan menjadi mentor bagi barista muda dari latar belakang sulit.
"Aku sering mikir, gila ya, dulu hampir nyerah cuma gara-gara ditipu. Tapi ternyata luka itu malah jadi bahan bakar buat aku bisa sampai sini," ucapnya sambil menatap mesin espresso yang kini setia dalam genggamannya.
Perjalanan Syafi belum berakhir. Ia bermimpi mewakili Indonesia dalam kompetisi barista tingkat dunia dan membawa harum nama kopi lokal ke panggung internasional.
