Percaya Bisa Sembuhkan COVID-19, Wanita Minum Urine Sendiri

Ilustrasi urine.
Sumber :
  • Pixabay/ frolicsomepl

VIVA – Banyaknya informasi yang beredar mengenai COVID-19 membuat orang bingung membedakan mana yang benar dan salah. Sayangnya, seringkali banyak yang tertipu dan mengikuti begitu saja informasi yang belum terbukti kebenarannya.

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Hal ini umumnya terjadi pada orangtua yang sudah lanjut usia. Apapun yang disebarkan lewat pesan singkat atau grup WhatsApp selalu mereka terima tanpa disaring terlebih dahulu.

Seperti yang terjadi pada seorang wanita di London. Menurut laporan News18, wanita itu tidak hanya meminum urinenya sendiri selama empat hari berturut-turut, tapi juga membuat anak-anaknya melakukan hal yang sama.

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

Sebabnya, dia menerima sebuah video melalui WhatsApp yang diteruskan oleh temannya. Video itu diduga mengklaim bahwa meminum urine sendiri bisa menyembuhkan COVID-19.

Dia mengaku tidak percaya pada vaksin dan memilih pengobatan alternatif tradisional. Karenanya, dia mengikuti instruksi di video itu dengan meminum urinenya sendiri, lalu menularkan tindakan itu pada anak-anaknya.

BI Bantah Terbitkan Rupiah Edisi HUT RI ke-80

Mereka melakukan ritual itu selama empat hari hingga menyadari bahwa pengobatan tak biasa itu tidak berhasil.

Meski meminum urine sendiri tidak berbahaya, tapi itu juga tidak memberikan manfaat. Dikutip dari Healthline, hal itu juga bisa membuat bakter, racun serta senyawa berbahaya lainnya masuk ke dalam aliran darah hingga membuat stres ginjal.

Karena itu, hal terbaik yang harus dilakukan di saat genting seperti sekarang adalah hanya bergantung pada informasi yang sudah terverifikasi oleh tenaga medis profesional dan organisasi terpercaya.

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025