Studi: Masker Multilayer Paling Efektif Cegah Masuknya Aerosol

Memakai masker
Sumber :
  • The Indian Express

VIVA – Studi baru menunjukkan bahwa Covid-19 berevolusi secara alami dan jauh lebih luas daripada yang diyakini sebelumnya. Kendati vaksinasi telah dilaksanakan di seluruh dunia, namun protokol kesehatan harus tetap dilakukan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.  

LPS Berpeluang Pangkas Lagi Suku Bunga Penjaminan ke Level Terendah, Ini Pertimbangannya

Menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh para peneliti di Indian Institute of Science (IISc) yang berbasis di Bengaluru, India menggunakan masker multilayer paling efektif mencegah pembentukan aerosol. Studi ini dilakukan bekerja sama dengan para ilmuwan di UC San Diego dan Universitas Toronto Engineering, demikian dikutip dari IndiaExpress

Menurut IISc, ketika seseorang batuk, tetesan besar (> 200 mikron) mengenai permukaan bagian dalam masker dengan kecepatan tinggi, menembus kain masker dan pecah atau "menyatu" menjadi tetesan yang lebih kecil, yang memiliki peluang lebih besar untuk aerosolisasi dan dengan demikian membawa virus seperti SARS-CoV-2.

Tahun Depan Prabowo Bakal Tarik Utang Terbesar Sejak Era Covid-19, Segini Nilainya

Dengan menggunakan kamera berkecepatan tinggi, tim melacak dengan cermat tetesan seperti batuk yang menimpa masker tunggal, ganda, dan berlapis-lapis, dan mencatat distribusi ukuran tetesan "anak" yang dihasilkan setelah penetrasi melalui kain masker, pernyataan IISc mengatakan di hari Sabtu.

Untuk masker satu dan dua lapis, sebagian besar tetesan anak perempuan yang diatomisasi ini ditemukan lebih kecil dari 100 mikron, dengan potensi menjadi aerosol, yang dapat tetap melayang di udara untuk waktu yang lama dan berpotensi menyebabkan infeksi, kata studi tersebut.

Rabiatul Adawiyah Ditahan Kasus Korupsi Masker Rp1,58 Miliar

“Anda dilindungi, tetapi orang lain di sekitar Anda mungkin tidak terlindungi,” kata Saptarshi Basu, Profesor di Departemen Teknik Mesin dan penulis senior studi yang diterbitkan dalam Science Advances.

Masker tiga lapis “bahkan yang terbuat dari kain” dan masker N95 terbukti berhasil mencegah atomisasi, dan karenanya menawarkan perlindungan terbaik.

Namun, para peneliti mengklarifikasi bahwa ketika masker semacam itu tidak tersedia, bahkan masker satu lapis mungkin menawarkan perlindungan, dan karenanya harus digunakan di mana pun yang diamanatkan oleh pejabat kesehatan.

Masker wajah dapat secara signifikan mengurangi penularan virus dengan memblokir tetesan besar dan aerosol, tetapi efisiensinya bervariasi tergantung jenis bahan, ukuran pori, dan jumlah lapisan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya