Bahaya BPA Bisa Mengancam Bayi, Bagaimana Caranya?

Ilustrasi wanita/ibu dan bayi.
Sumber :
  • Freepik/senivpetro

VIVA – Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan Koordinator Presidium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), Nia Umar mengatakan penggunaan Bisphenol A (BPA) pada kemasan plastik dapat menarik hak nutrisi yang diterima oleh anak. 

Keji, Wanita Mana yang Tega Buang Bayinya Baru Lahir Dari Lantai 2, Ya Cuma Ibu Ini

Tidak hanya anak-anak, menurutnya bahaya BPA juga mengancam  ibu hamil dan lingkungan. 

“Bahaya BPA ini berdampak bagi tubuh ibu hamil dan menyusui. Bagi yang menyusui, risiko yang ditimbulkan adalah ASI yang diminum bayi akan mengandung BPA sehingga bisa jadi si bayi ini tidak mau lagi menyusui melalui payudara ibu mereka,” ucap Nia Umar saat Dialog Publik Virtual Mendesain Regulasi Bisphenol-A (BPA) yang Tepat, baru-baru ini.

Tragedi Sumur Minyak Ilegal Meledak di Blora, Bayi Abu Dhabi Meninggal

Risiko penggunaan BPA akan lebih berbahaya pada bayi yang menyusui lewat dot botol susu. Bayi yang diberikan asupan secara artifisial dapat menelan BPA dosis ganda sehingga akan mempengaruhi tumbuh kembang. 

Menurut Nia, alasan ini telah menjadi problematis karena telah ada di berbagai aspek kehidupan.

Sumenep Geger! Bayi 8 Bulan Ditemukan Tewas dengan Tubuh Terpotong dalam Lemari Kos

“Pada ibu hamil, BPA ini akan mudah masuk ke dalam rantai makanan dan dapat ditemukan dalam urin, darah, tali pusat, dan ASI. Karenanya, janin dan bayi dapat terpapar BPA bahkan pada mereka yang tidak mengonsumsi botol yang terkontaminasi sekalipun,” ujar Nia.

ilustrasi dot bayi

Photo :
  • pixabay/Waldryano

“Karena ini, bukan berarti ibu menyusui berhenti memberikan ASI kepada anak. ASI ini sangat penting bagi bayi dari pada memberikan susu formula lewat botol yang berpotensi dikonsumsinya kandungan BPA secara ganda,” ujar Nia.

Oleh sebab itu, Nia mengimbau masyarakat  berhati-hati dan memperhatikan kesehatan tubuh. Hal itu karena Nia berpendapat, BPA telah ada diberbagai kemasan, mulai dari plastik, kaleng, dan galon. Dari tiga kemasan tersebut yang perlu diperhatikan adalah galon air minum. 

“Galon ini harus kita perhatikan, misal air diambil dari Sukabumi lalu dimasukan ke galon dan diangkut menggunakan mobil. Di mobil galon ini akan terpapar panas matahari dan belum lagi ketika sampai di supermarket atau minimarket juga akan terjemur panas matahari. Kejadian ini dapat membuat BPA larut dan masuk ke dalam air minum,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya