Kenapa Laki-laki Lebih Gampang Terangsang Dibandingkan Perempuan?

Ilustrasi kelamin pria.
Sumber :
  • pixabay

Jakarta, VIVA – Ketika berbicara tentang seks bukan hanya sekedar memasukkan penis ke vagina hingga terjadi orgasme. Padahal sebelum mencapai orgasme, tubuh akan melewati empat fase yakni rangsangan, fase datar, orgasme dan resolusi. Keempat fase berurutan inilah yang mengantarkan Anda pada kepuasan setelah berhubungan seksual.

Hanya karena Keluar dari Hotel, Seorang Pria Diperas Rp130 Juta oleh 9 Wartawan Gadungan

Untuk fase rangsangan ini bisanya diawali dengan foreplay. Jika rangsangan masih terus berlanjut tanpa ada gangguan, maka Anda akan memasuki fase datar atau plateau, yakni gairah yang Anda rasakan akan semakin memuncak dan terasa paling kuat. Biasanya pada fase ini Anda akan melakukan penetrasi, seks oral, atau aktivitas seksual lainnya yang cukup intens.

Fase tiga adalah fase orgasm, yang merupakan tahap puncak yang juga merupakan fase tersingkat karena biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik saja. Setelah mewati fase orgasme maka Anda akan memasuki fase resolusi atau pemulihan. 

Warga Purbalingga Digegerkan Penemuan Mayat Pria di Tempat Penggilingan Batu, Pakai Kaos dan Celana Pendek

Berbicara mengenai keempat fase tersebut, ternyata bisa diketahui kenapa laki-laki mudah terangsang dibandingkan dengan perempuan. Seksolog, dr. Haekal Ansari, M. Biomed menjelaskan bahwa ada perbedaan mencolok antara perempuan dan laki-laki ketika memasuki tiap fase tersebut. Pertama pada fase rangsangan, jika memasuki fase datar, laki-laki lebih singkat dibandingkan dengan perempuan. 

“Perbedaan laki-laki dan perempuan fase datar laki-laki itu lebih singkat daripada fase datar perempuan. Artinya laki-laki begitu masuk fase rangsangan dia masuk datar akan lebih cepat masuk fase orgasme. Sedangkan perempuan butuh waktu fase datar lebih lama, itulah kenapa perempuan perlu foreplay optimal supaya basah dulu di vaginanya,” kata dia dalam sebuah acara di Kawasan Jakarta Selatan, Selasa 10 Desember 2024.

PNM Terbitkan Orange Bond, Danantara Perkuat Kontribusinya Genjot Pembangunan Berkelanjutan

Lebih lanjut diungkap Haekal setelah melewati fase rangsangan dan memasuki fase orgasme, laki-laki ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan perempuan. Itulah alasan mengapa laki-laki yang orgasme dan ejakulasi butuh waktu untuk bisa kembali ereksi dan kembali ejakulasi.

“Setelah laki-laki mencapai fase orgasme setelah capai orgasme dan ejakulasi langsung masuk fase resolusi laki-laki, lebih lama dibanding perempuan. Itulah kenapa laki-laki orgasme dan ejakulasi laki-laki butuh waktu untuk bisa kembali ereksi dan kembali ejakulasi. Sedangkan perempuan fase resolusinya singkat banget, setelah perempuan sampai orgasme akan kembali dapatkan rangsangan optimal, bisa capai orgasmenya. Artinya perempuan spesial bisa mengalami multi orgasm. Sedangkan laki-laki susah,” jelasnya
 

Wakil Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan

Otto Hasibuan: Penegak Hukum Harus Prioritaskan Penanganan Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan

Pemerintah merespons darurat kekerasan anak dan perempuan melalui persiapan pelaksanaan Gerakan Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (GN-AKPA).

img_title
VIVA.co.id
15 Juli 2025