Kalau Sudah Orgasme, Apakah Perempuan akan Keluarkan 'Air'?

Ilustrasi wanita/bercinta.
Sumber :
  • Freepik/svetlanasokolova

Jakarta, VIVA – Orgasme merupakan kondisi saat seseorang mencapai titik puncak atau klimaks dalam aktivitas seksual. Pada wanita, kondisi ini biasanya dapat dicapai dengan merangsang area sensitif tubuh. 

Hanya karena Keluar dari Hotel, Seorang Pria Diperas Rp130 Juta oleh 9 Wartawan Gadungan

Ada dua area sensitif pada wanita yang sering disebut sebagai pusat orgasme, yaitu G-spot dan klitoris. Keduanya sangat sensitif karena memiliki banyak saraf tepi. Scroll lebih lanjut ya.

Ketika wanita sudah mencapai orgame, terjadi serangkaian kontraksi otot karena tubuh melepaskan ketegangan. Itulah sebabnya ada beberapa reaksi yang secara natural terjadi saat mereka sudah mencapai klimaks.

PNM Terbitkan Orange Bond, Danantara Perkuat Kontribusinya Genjot Pembangunan Berkelanjutan

 

Beberapa diantaranya, mereka akan menjerit atau berteriak. Namun tidak sedikit juga yang menyebut bahwa perempuan akan mengeluarkan 'air' ketika mereka sudah mencapai klimkas.

Polda Sumut Bilang Perempuan dalam Mobil Dinas Propam Polres Tapsel yang Terlibat Tabrak Lari adalah Guru Anak Polisi

Lantas benarkah demikian? Terkait hal itu, seksolog kenamaan, dr. Boyke, Sp.OG, MARS menyebut, air yang keluar saat berhubungan adalah pembasahan daripada vagina. 

"Klimkas cewek apa harus selalu keluar 'air'? ya air itu adalah pembasahan daripada vagina," kata dr. Boyke dikutip dari video yang diunggah di akun TikTok klinik pasutri.

Dokter Boyke

Photo :
  • YouTube HAS Creative

Lebih lanjut diungkap dr. Boyke bahwa respon perempuan Ketika mengalami orgasme sendiri bergantung dari lokasi orgasm yang dirasakan perempuan. 

"Kalau dia mengalami orgasme tergantung (responnya), orgasmenya dimana dulu.Kan orgasme pada wanita ada dua bisa pada titik G-spot atau pada klitoris," kata dia.

Pria berkacamata itu menjelaskan, Ketika titik klitoris yang dirangsang. Maka yang terjadi Mr. P alias penis pria akan terhisap hingga membuat vagina bergetar dan memberikan sensasi kenikmataan bagi pasangan.

Ilustrasi wanita/bercinta.

Photo :
  • Freepik/cookie_studio

"Kalau yang klitora orgasm atau titik klitoris Ketika dirangsang dia tidak mengeluarkan air.Dia akan membuat si Mr. P terhisap dan kemudian vagina itu bergetar sehingga memberikan sensasi-sensasi kenikmatan dari Mr.P," ujarnya.

Sementara jika G-spot yang dirangsang, maka yang terjadi, perempuan akan mengeluarkan cairan. Namun cairan tersebut kata dr. Boyke bukanlah air seni melainkan cairan mirip prostat milik pria. 

"Tetapi kalau yang dirangsangnya di G-spot itu memang perempuan akan keluar cairan tapi itu bukan cairan air kencing. Itu mirip dengan kelenjar prostat pada pria. Jadi tergantung orgasmenya jenis apa," sambung dia.

Terkait dengan jenis orgasm terbaik, dia menyebut bahwa keduanya adalah yang terbaik.

"Paling bagus orgasme seperti apa? Ya dua-duanya,yang dia (Mr.P) terhisap dan getaran-getarannya sampai kejang otot miss V-nya. Kemudian yang kedua keluar cairan, itu adalah the whole body orgasm disebutnya," kata dr. Boyke.

Wakil Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan

Otto Hasibuan: Penegak Hukum Harus Prioritaskan Penanganan Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan

Pemerintah merespons darurat kekerasan anak dan perempuan melalui persiapan pelaksanaan Gerakan Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (GN-AKPA).

img_title
VIVA.co.id
15 Juli 2025