Jalan Cepat vs Jalan Lambat, Mana yang Lebih Cepat Turunkan Berat Badan?
- vstory
Jakarta, VIVA – Untuk mencapai tujuan penurunan berat badan, banyak orang memilih jalan kaki sebagai salah satu bentuk olahraga ringan yang mudah dilakukan.
Namun, muncul pertanyaan, antara jalan cepat dan jalan lambat, mana yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan? berikut penjelasannya:
Jalan cepat, yang biasanya dilakukan dengan kecepatan 6-7 km/jam, dapat membakar lebih banyak kalori dibandingkan jalan lambat. Aktivitas ini meningkatkan detak jantung dan metabolisme, yang pada gilirannya membantu tubuh membakar kalori lebih efisien.
Ilustrasi berolahraga lari. (unsplash.com/Clem Onojeghuo)
- vstory
Dilansir dari Hindustan Times, penelitian menunjukkan bahwa orang yang berjalan cepat selama 30-45 menit dapat membakar hingga 200 kalori atau lebih, tergantung pada intensitas dan berat badan mereka.
Di sisi lain, jalan lambat dengan kecepatan sekitar 3-4 km/jam, meskipun tidak membakar kalori sebanyak jalan cepat, tetap memberikan manfaat kesehatan. Jalan lambat dapat meningkatkan aliran darah, mengurangi stres, dan tetap efektif untuk membakar kalori dalam jangka waktu yang lebih lama.
Meskipun penurunan berat badan melalui jalan lambat lebih lambat, namun bagi sebagian orang yang memiliki masalah mobilitas atau baru memulai olahraga, ini bisa menjadi langkah awal yang baik.
Mana yang Lebih Cepat?
Jika tujuan utama adalah menurunkan berat badan dengan lebih cepat, jalan cepat adalah pilihan yang lebih efektif. Namun, penting untuk dicatat bahwa penurunan berat badan yang berkelanjutan lebih dipengaruhi oleh pola makan yang sehat dan konsistensi dalam berolahraga, baik itu jalan cepat atau lambat.
Akhirnya, memilih antara jalan cepat atau lambat bergantung pada kemampuan fisik dan preferensi individu. Kedua jenis jalan kaki ini tetap memberikan manfaat, jadi yang paling penting adalah melakukannya secara rutin dan memadukannya dengan pola hidup sehat secara keseluruhan.