Cara Sahur dan Buka Puasa yang Tepat Menurut Ahli Gizi, Dijamin Sehat dan Aman!

Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Lucy Widasari
Sumber :
  • Viva/Helsa Alvina

Jakarta, VIVA – Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah, namun juga penuh tantangan, terutama dalam menjaga keseimbangan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.

Makan Malam Ini bikin Tidurmu Jadi Neraka, Peneliti Bongkar Fakta Mengejutkan

Agar tetap sehat dan bertenaga sepanjang hari, sahur dan buka puasa harus dilakukan dengan bijak. Ahli gizi Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si memberikan tips penting mengenai sahur dan berbuka puasa yang aman dan sehat agar puasa tetap lancar sepanjang hari.

Hal ini disampaikan oleh dr. Lucy dalam acara yang bertajuk Rasakan Energi Sahur MILO untuk Dukung Anak Kuat Puasa Selama Ramadan, yang diadakan pada Rabu, 5 Maret 2025, di Jakarta Selatan.

IPHI Nilai Layanan Makanan Jemaah Haji RI di Armuzna Jadi Terobosan Baru

Rasakan Energi Sahur Milo untuk Dukung Anak Kuat Puasa Selama Ramadan

Photo :
  • Viva/Helsa Alvina

1. Makan dan Minum dengan Bertahap Saat Sahur

Biaya Konsumsi Sekali Rapat untuk Menteri hingga Eselon Kementerian

Menurut Dr. Lucy, penting untuk tidak makan atau minum secara terburu-buru, terutama mendekati waktu imsak. Sahur sebaiknya dilakukan dengan cukup waktu agar tubuh dapat menyerap nutrisi dengan optimal.

Saat sahur, pastikan untuk mengonsumsi cukup cairan, dengan jumlah sekitar 700-800 ml air. Namun, disarankan untuk meminumnya sedikit-sedikit, bukan langsung dalam jumlah besar.

"Jangan langsung ditenggak, karena kalau langsung ditenggak maka tubuh itu punya mekanisme untuk keluarnya juga lebih banyak. Jadi pastikan sedikit-sedikit. Jangan dadakan kalau saat sahur, jamnya itu jangan mepet," ucap Lucy Widasari.

"Nanti setelah itu buang air kecil. Lonjakan kadar gula darah dan seterusnya, sehingga menjadi lemas," sambungnya.

2. Pilih Makanan Bergizi dan Seimbang

Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Lucy Widasari

Photo :
  • Viva/Helsa Alvina

Sahur adalah waktu yang sangat penting untuk mengisi tubuh dengan energi yang cukup. Dr. Lucy menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks yang mengandung serat tinggi, seperti nasi jagung, beras merah, gandum utuh, dan barley. Makanan ini tidak hanya padat gizi, tetapi juga membantu menjaga kestabilan kadar gula darah sepanjang hari tanpa menyebabkan lonjakan yang cepat.

Selain itu, penting untuk mengonsumsi protein berkualitas tinggi, seperti telur, ikan, atau susu. Protein akan membantu tubuh merasa kenyang lebih lama dan menjaga stamina. Lemak sehat, seperti yang ditemukan dalam alpukat dan kacang-kacangan, juga sangat disarankan karena dapat memperpanjang rasa kenyang.

"Jadi kalau proteinnya cukup maka cadangan dari protein itu mudah-mudahan tidak diambil. Ambilnya dari cadangan lemak," ucapnya.

3. Buka Puasa Secara Bertahap

Buka puasa adalah saat yang sangat dinantikan, namun jangan sampai tergoda untuk makan berlebihan. Dr. Lucy menyarankan untuk membuka puasa secara bertahap agar sistem pencernaan tidak kaget setelah seharian beristirahat. Mulailah dengan minum air putih dan, jika memungkinkan, beberapa butir kurma.

"Setelah itu, tunggu sekitar 15 menit sebelum makan besar. Mulailah dengan karbohidrat sederhana untuk memberikan energi secara perlahan," jelasnya.

Menurutnya, makan secara bertahap ini juga akan membantu menghindari masalah pencernaan seperti perut kembung dan rasa asam yang berlebihan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya