3 Fakta Multivitamin untuk Imunitas Si Kecil Lawan Virus Corona

Ilustrasi makanan sehat.
Sumber :
  • Pixabay/Unsplash

VIVA – Berdasarkan data dari Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), persentase anak usia 6 hingga 17 tahun yang terdampak virus corona sebanyak 5,6 persen dari seluruh pasien positif.

LPS Berpeluang Pangkas Lagi Suku Bunga Penjaminan ke Level Terendah, Ini Pertimbangannya

Kemudian, persentase anak usia 0-5 tahun yang terdampak virus corona sebesar 2,3 persen dari keseluruhan pasien positif COVID-19.

Kondisi pandemi virus corona di Indonesia telah terjadi lebih dari empat bulan lamanya, dan saat ini kita harus dihadapkan dengan masa New Normal. Adaptasi kehidupan baru ini terjadi di mana-mana, beberapa daerah sudah mulai mengalami penurunan kasus sehingga bersiap membuka berbagai layanan dan fasilitas publik, salah satunya adalah membuka kembali sekolah.

Tahun Depan Prabowo Bakal Tarik Utang Terbesar Sejak Era Covid-19, Segini Nilainya

Dengan kembali dibuka sekolah, risiko tertular virus corona makin besar. Untuk itu, imunitas si kecil perlu diperkuat mengingat bahaya dari penularan COVID-19 hingga saat ini masih mengintai anak-anak.

Melihat hal tersebut, dr. Irma Lidia, tim dokter Jovee, menilai diperlukan langkah-langkah khusus untuk menjaga kesehatan anak-anak, salah satunya adalah dengan memenuhi aspek kebutuhan multivitamin, mineral dan omega-3 yang diperlukan oleh tubuh.

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Lantas, seberapa efektifkah omega-3 dan vitamin lain pada imunitas anak untuk lawan virus corona? Berikut faktanya dikutip dari siaran pers Jovee, Sabtu, 18 Juli 2020.

Performa belajar

Berdasarkan laporan dari British Journal of Nutrition bahwa konsumsi asam lemak esensial (Esential Fatty Acids) anak Indonesia usia 4 sampai 12 tahun masih kurang dari standar World Health Organization (WHO).

Padahal, asupan tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak anak serta membantu meningkatkan imunitas. 

“Selama anak-anak di rumah, kegiatan belajar mengajar juga masih dijalankan sehingga asupan Omega 3 yang terdiri dari EPA dan DHA tak luput diberikan kepada anak-anak, agar menjaga konsentrasi dan meningkatkan performa belajar. Karena di Indonesia sendiri konsumsi asam lemak esensial masih di bawah standar," tambah dr. Irma Lidia.

Lawan radikal bebas

Kegiatan belajar yang saat ini aktif dilakukan hanya di rumah tentunya tetap memerlukan asupan baik bagi kesehatan otak dan saraf anak-anak agar terhindar dari paparan radikal bebas, serta bantu menjaga pembentukan dan fungsi otak sehingga dapat meningkatkan performa belajar pada anak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya