Presiden Prancis Bantah Pengerahan Pasukannya ke Ukraina

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Prancis
Sumber :
  • Delfi

VIVA – Setelah dikabarkan akan segera mengerahkan unit militer Prancis, Presiden Emmanuel Macron justru membantah hal tersebut. Sikap ini ditunjukkan Macron setelah Amerika Serikat (AS) mengesampingkan pengiriman pasukan ke Kiev.

Macron Undang Prabowo Hadiri Peringatan Hari Bastille 14 Juli 2025

VIVA Militer melaporkan dalam berita Selasa 18 Februari 2025, Prancis disebut siap menerjunkan 10.000 personel militer ke Ukraina. 

Prancis menjadi negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pimpinan AS, yang paling rinci mengumumkan jumlah pasukan militer yang akan dikerahkan.

Menggelegar, Roket Penghancur Korps Marinir TNI Terbang Melesat Belah Langit Samudra Hindia

Selain Prancis, Swedia lewat Perdana Menteri Ulf Kristersson juga memastikan kesiapannya untuk menerjunkan pasukannya.
 

VIVA Militer: Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Photo :
  • Getty Images/Ludovic Marin
Prabowo Sambut Langsung Kedatangan Presiden Macron di Istana

Akan tetapi, Macron mengklarifikasi pernyataannya terkait potensi pengiriman pasukan ke Kiev. Dikutip VIVA Militer dari Ukrinform, Macron memilih mengambil solusi lain untuk mendukung Ukraina.

Meskipun, ada kemungkinan untuk memindahkan pasukan dari zona konflik di belahan dunia lain, sebagai bentuk dukungan terhadap rezim Volodymyr Zelensky.

"Prancis tidak bersiap untuk mengirim pasukan darat ke garis depan, untuk mengambil dalam konflik," ucap Macron dikutip VIVA Militer dari UATV (Urban America Television).

"(Solusinya adalah) mempersenjatai kembali dan perlengkapan ulang bagi Ukraina. Kemudian, mengirim para ahli atau bahkan pasukan untuk jangka waktu terbatas dari zona konflik mana pun, untuk mendukung Ukraina dan menunjukkan solidaritas," katanya.

VIVA Militer: Tentara Prancis

Photo :
  • Youtube

Selain itu, Macron meyakini jika solusi yang lain adalah memasukkan Ukraina sebagai anggota NATO. Walaupun, ia tahu persis jika Amerika dan Rusia menentang hal itu.

Sementara, pengiriman pasukan penjaga perdamaian menurut Macron lebih baik diserahkan kepada Persatuan Bangsa-Bangsa. Unit tersebut menurutnya harus ditempatkan di garis depan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya