Aksi Balasan di Perbatasan, Pasukan Pakistan Bunuh Tentara India dan 12 Warga Sipil

VIVA Militer: Tentara Pakistan di Garis Kontrol (LoC)
Sumber :
  • Associated Press (AP)

VIVA – Sebanyak 12 orang, termasuk warga sipil dan seorang  tentara India, tewas akibat penembakan oleh militer Pakistan di sepanjang Garis Kontrol (LoC) pada Rabu (7/5) malam waktu setempat.

Sosok Jenderal Perang Thailand yang Disinggung dalam Skandal Telepon PM Thailand

Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari The Hindu, perangan ini terjadi sebagai aksi balasan atas Operasi Sindoor yang dilancarkan militer India pada hari yang sama.

Penembakan intensif oleh militer Pakistan menyasar desa-desa di empat distrik perbatasan di wilayah Jammu dan Kashmir, menewaskan tiga wanita dan tiga anak-anak, serta melukai sedikitnya 51 warga sipil.

Pejabat Senior Militer Iran Ancam Lakukan Ini Jika Diserang AS Lagi

Militer India menyebut bahwa serangan Pakistan dilakukan menggunakan senjata ringan dan artileri di distrik Rajouri, Poonch, Kupwara, dan Baramulla. Seorang prajurit India, Lance Naik Dinesh Kumar dari Resimen Lapangan ke-5, turut menjadi korban jiwa.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Pakistan di Garis Kontrol

Photo :
  • India TV
Buka Kasal Cup 2025, Laksamana TNI Muhammad Ali: Atlet Olahraga Air Harus Mendunia

Penembakan tersebut terjadi beberapa jam setelah India melancarkan Operasi Sindoor, yang menargetkan sembilan lokasi yang diduga sebagai kamp teroris di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan. 

Serangan itu disebut sebagai tanggapan atas serangan teroris di Baisaran, Pahalgam, pada 22 April lalu, yang menewaskan 26 orang dan melukai 17 lainnya.

Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh mengatakan, Operasi Sindoor dilakukan secara terukur, tidak bersifat eskalatif dengan target yang difokuskan pada pelaku teror. 

Singh menegaskan bahwa operasi tersebut juga befokus untuk menghindari korban dari kalangan sipil.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata India di Garis Kontrol

Photo :
  • Business Standard

Sementara itu, pemerintah Pakistan mengklaim serangan India telah melanggar kedaulatan mereka dan menewaskan serta melukai sejumlah warga sipil. 

Komite Keamanan Nasional Pakistan telah mengizinkan angkatan bersenjatanya untuk merespons secara militer.

Sebagai respons terhadap penembakan, Kepala Menteri Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, menggelar rapat darurat dan menginstruksikan pencairan dana bantuan setiap distrik perbatasan guna menghadapi kondisi darurat.

Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat setelah insiden di Pahalgam yang menewaskan 26 orang, April 2025 lalu. 

Kedua negara telah saling melancarkan aksi diplomatik, termasuk penangguhan Perjanjian Perairan Indus dan pengusiran diplomat masing-masing.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya