Takut Tertular COVID-19 saat Bayar Tol? Jangan Sentuh GTO

Penerapan pembayaran tol non tunai di Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Septianda Perdana

VIVA – Merebaknya virus corona COVID-19 di Indonesia, membuat banyak warga resah. Mereka memilih untuk tetap di dalam rumah, karena khawatir tertular virus tersebut.

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Sementara, sebagian lagi memilih untuk tetap beraktivitas namun dengan menyiapkan langkah pencegahan. Mulai dari membawa hand sanitizer, hingga menghindari kontak dengan benda yang sering dipegang oleh orang lain.

Gerbang tol termasuk salah satu tempat yang rawan penularan virus corona. Kartu uang elektronik kerap ditempel ke mesin, agar palang terbuka. Proses tersebut berpotensi memindahkan virus yang ada di mesin ke tangan, karena ada bagian jari yang menyentuh mesin.

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

Oleh sebab itu, pihak PT Jasa Marga mengimbau para pengguna jalan tol untuk menerapkan jarak sosial pada kartu uang elektronik. Mereka juga membuat tagar #JanganSentuhGTO.

Berdasarkan keterangan resmi dari Jasa Marga, dikutip Jumat 20 Maret 2020, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menghindari kontak dengan mesin secara langsung, yakni:

Catat Besaran Tarif di Ruas Tol Trans Jawa Usai Diskon 20% di Akhir Libur Sekolah

1. Dekatkan uang elektronik tanpa harus menyentuh reader GTO. Ini berlaku buatyang suka menggesek kartu ke mesin reader. Tanpa harus sentuh reader, transaksi tetap berhasil dan palang GTO akan berbuka.

2. Gunakan alat bantu tapping, seperti tongkat tapping uang elektronik, agar transaksi juga lebih mudah tanpa harus sentuh reader GTO.

Jasa Marga memastikan, setiap mesin GTO dibersihkan dengan cairan disinfektan oleh petugas secara berkala. Jarak pembersihan adalah minimal satu jam sekali.

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025