Banyak yang Tertarik, Tapi Tak Jadi Beli! Ini Masalah Besar Mobil Listrik di Indonesia
- Terra Charge
Jakarta, VIVA - Meski pertumbuhan mobil listrik di Indonesia menunjukkan tren positif, adopsi massal kendaraan ramah lingkungan ini masih menghadapi sejumlah tantangan krusial.
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa hambatan terbesar justru datang dari aspek infrastruktur dan kepercayaan konsumen terhadap teknologi baru ini.
Tantangan utama yang paling banyak disebut adalah keterbatasan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Studi Populix
- Yunisa Herawati
“Keberadaan SPKLU masih jadi hambatan utama bagi calon konsumen. Mereka merasa jumlahnya belum cukup, dan distribusinya tidak merata,” ujar Populix Assc. Head of Research for Automotive, Susan Adi Putra di Jakarta, Selasa 1 Juli 2025.
Bahkan bagi pemilik mobil listrik sekalipun, lokasi SPKLU yang jauh dari rumah dan lamanya waktu pengisian daya menjadi faktor yang menurunkan kenyamanan. Sebagian besar pengguna baru merasa aman jika lokasi pengisian cepat berada dalam jangkauan harian mereka.
Selain SPKLU, jaringan bengkel dan dealer resmi juga masih dianggap belum memadai. Akses ke layanan purna jual yang belum merata membuat konsumen ragu terhadap kemampuan perawatan jangka panjang. Jarak antar dealer yang terlalu jauh menimbulkan kekhawatiran soal ketersediaan suku cadang dan teknisi terlatih.
Baterai juga menjadi isu sensitif. Kekhawatiran konsumen mencakup keterbatasan jarak tempuh, waktu pengisian, hingga durabilitas jangka panjang.
"Banyak konsumen yang langsung mempertanyakan: kalau saya beli sekarang, bagaimana nilai jualnya lima tahun ke depan?,” tuturnya.
Dari sisi produk, masih ada persepsi negatif terhadap kualitas kendaraan listrik tertentu, terutama yang berasal dari merek baru. Meskipun harga terjangkau menjadi keunggulan, isu soal daya tahan dan keandalan teknis masih menjadi sorotan.
Dengan berbagai hambatan tersebut, transisi ke kendaraan listrik di Indonesia masih membutuhkan dukungan sistemik terutama dalam hal infrastruktur, edukasi pasar, serta jaminan layanan purna jual.