Benarkah Kecepatan Mempengaruhi Jarak Tempuh Mobil Listrik? Ini Faktanya!
- Dok: MG Motor Indonesia
VIVA – Seiring meningkatnya minat terhadap mobil listrik (EV) di Indonesia dan dunia, berbagai pertanyaan mulai bermunculan seputar efisiensi kendaraan ramah lingkungan ini.
Fenomena ini bukan mitos, melainkan fakta ilmiah yang telah dibuktikan melalui berbagai pengujian oleh produsen mobil listrik dan lembaga riset otomotif. Mari kita bahas lebih dalam berdasarkan data dan penjelasan teknis hingga 2025.
Baterai UABS produksi Indonesia untuk mobil listrik MG
- VIVA/Krisna Wicaksono
Dikutip VIVA Otomotif dari Slashgear, Rabu 6 Agustus 2025, banyak pemilik mobil listrik bertanya-tanya: apakah semakin cepat saya berkendara, jarak tempuhnya semakin pendek? Jawabannya: iya sekali dan bukan hanya sedikit.
Energi yang Dibutuhkan Makin Besar di Kecepatan Tinggi
Semakin tinggi kecepatan sebuah EV, semakin besar energi yang dipakai untuk melawannya. Ini karena gaya hambat udara (aerodynamic drag) meningkat seiring kecepatan², sehingga daya yang dibutuhkan terus bertambah di kecepatan tinggi. Misalnya, Lucid Air dan Kia EV9 menunjukkan penurunan drastis dalam estimasi jarak tempuh saat dipacu lebih cepat.
Seberapa Besar Penurunan Jarak Tempuh?
Di kecepatan sekitar 35 mph (~56 km/jam), Lucid Air bisa menempuh hingga 485 mil (sekitar 780 km) menurut estimasi pabrikan.
Saat kecepatan dinaikkan ke 55 mph (~88 km/jam), angka estimasi turun menjadi 378 mil, kehilangan lebih dari 100 mil jarak SlashGear.
Jika dipacu pada 75 mph (~120 km/jam), estimasi tinggal sekitar 291 mil.
Di 95 mph (~153 km/jam), jarak tempuhnya hanya tersisa sekitar 221 mil atau kurang dari setengah estimasi awal. Efek serupa bahkan lebih dramatis pada SUV seperti Kia EV9.
Faktor Kecepatan vs Suhu Eksternal
Kecepatan memiliki pengaruh jauh lebih besar pada efisiensi EV dibandingkan suhu luar ruangan. Pada kecepatan tinggi, gaya drag mendominasi kehilangan energi, sementara suhu hanya memberikan dampak signifikan pada kecepatan rendah atau di perkotaan.
Rekomendasi Praktis untuk Memaksimalkan Jarak Tempuh
Ilustrasi SPKLU mobil listrik
- Socomec
Kendaraan stabil di kecepatan sedang (55–60 mph / 90–95 km/jam) memberikan efisiensi terbaik, terutama di jalan bebas hambatan.
Hindari tarikan gas mendadak dan pengereman keras berkendaralah halus dan gunakan regenerative braking untuk mengembalikan energi ke baterai sebanyak mungkin.
Gunakan letupan dingin atau panas (preconditioning) sambil mobil masih terhubung ke charger agar energi tidak digunakan untuk memanaskan atau mendinginkan kabin saat berkendara.
Pilih ban dengan rolling resistance rendah dan inflasi tekanan ban optimal untuk meminimalkan gesekan yang menguras baterai.
Jika ingin memaksimalkan jarak tempuh EV, strategi terbaik adalah: berkendara dengan kecepatan stabil dan moderat, hindari akselerasi atau pengereman tiba-tiba, serta optimalkan ban dan pengaturan suhu kabin. Kecepatan tinggi memang mempersingkat waktu tempuh, tetapi bisa mempersingkat jarak lebih banyak.
Memahami dampak kecepatan terhadap efisiensi EV sangat penting saat merencanakan perjalanan jauh atau menentukan strategi pengisian daya. Dengan pendekatan yang bijak, EV dapat memberikan performa optimal dan ramah lingkungan.