Program Mobil LCGC Berlanjut hingga 2031
- Dok: ADM
Osaka, VIVA – Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa program Low Cost Green Car (LCGC) akan tetap dilanjutkan hingga tahun 2031. Program ini terbukti berhasil meningkatkan kepemilikan kendaraan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
“Program LCGC terbukti berhasil meningkatkan kepemilikan kendaraan masyarakat dan mendukung industri otomotif nasional,” ujar Menperin, Agus Gumiwang melalui keterangan resmi, dikutip VIVA Otomotif Senin 14 Juli 2025.
Menperin menilai bahwa insentif LCGC tidak hanya menurunkan harga mobil, tetapi juga membantu pelaku industri untuk berproduksi secara efisien. Pemerintah ingin memberi kepastian jangka panjang kepada pelaku industri otomotif.
“Insentif untuk LCGC akan kami lanjutkan hingga 2031,” kata Menperin. Ia menyebut insentif ini juga mendukung transisi bertahap menuju kendaraan elektrifikasi.
Dalam pertemuan dengan prinsipal Jepang—Toyota, Suzuki, dan Daihatsu—Menperin juga menyinggung pentingnya menjaga kestabilan harga jual. Ia berharap tidak ada kenaikan harga di tengah situasi ekonomi global yang tidak menentu.
“Maka itu, saya secara khusus meminta agar tidak ada kenaikan harga mobil dan tidak ada PHK di Indonesia,” tegasnya. Permintaan ini dimaksudkan agar daya beli masyarakat tidak terganggu.
Ketiga prinsipal menyambut baik permintaan pemerintah dan menyatakan kesediaannya untuk mendukung stabilitas pasar Indonesia. Menperin menyebut komitmen tersebut sebagai bentuk nyata dari kerja sama yang konstruktif.
“Komitmen mereka kami apresiasi,” katanya. Ia menilai kerja sama semacam ini penting agar industri otomotif tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Industri roda dua dan tiga di Indonesia juga terus berkembang, dengan 73 pabrikan dan kapasitas produksi 10,72 juta unit per tahun. Hingga Mei 2025, penjualan kendaraan roda dua dan tiga mencapai 3,1 juta unit dengan ekspor sebesar 268 ribu unit.
