Menggapai Kemabruran Haji
- Dok. Media Center Haji 2018
Laku ibadah haji Syairi dan teman sedesanya ini merupakan wasiat turun temurun dari orangtua mereka ketika berhaji. Syairi bersama 18 orang jemaah haji asal Desa Aik Prapa Lombok Timur, Â dipesankan ketika berhaji niatnya adalah haji Ifrad.Â
"Kita dikasih di kampung sama orangtua, sejak dulu di kampung saya ambil haji Ifrad semua. Dia bilang kita mengikuti sunahnya Nabi Muhammad. Nabi kita dulu ifrad dulu," ujarnya.
Syairi dan teman sekampungnya sadar betul konsekuensi dari niat berhaji Ifrad bagi jemaah Kloter I Lombok ini. Ia bersama teman-temannya sesama haji Ifrad menjaga betul tingkah laku, perkataan sampai pada urusan mandi sangat hati-hati. Walau cuma bawa dua stel pakaian ihram, Syairi berusaha menjaga kesucian diri.
Tekad para jemaah haji Ifrad ini memang sudah bulat. Sejak mendaftar haji tahun 2010, Syairi dan teman sekampungnya sudah mempelajari laku haji Ifrad yang dipesankan orang tua. Mereka belajar syariatnya, menahan segala yang paling berat dalam laku haji Ifrad dan perbuatan yang bisa merusak ibadah haji.Â
"Sejak daftar pun, tekad kita sudah beda dengan yang biasanya," terang Syairi.
Soal pergaulan di kamar hotel dengan jemaah lain, Syairi mengaku tidak ada yang berubah. Cuma caranya berpakaian saja yang tak biasa, pakai pakaian ihram. Di luar itu, mereka biasa bergaul, makan bersama juga berbaur dengan jemaah haji lainnya.
Bedanya, Syairi dan teman-temannya lebih banyak menghabiskan waktu beribadah, tawaf sunah di Masjidil Haram. Ada yang juga punya tirakat menjaga puasa. Sekalinya pulang ke hotel benar-benar digunakan untuk beristirahat.Â
"Tiap hari kami ke Masjid Haram, tak tentu kadang selesai Ashar nanti selesai Isya pulang, kadang pukul 1 ke sana, nanti Subuh pulang," ungkapnya.
Semua laku ibadah haji Ifrad dengan menjaga tingkah laku, jaga perkataan dan menghindari perbuatan sia-sia sudah menjadi tekad Syairi dan teman-teman sejak di Tanah Suci. Apalagi hari-hari ini menjelang wukuf di Arafah.Â
"Mudah-mudahan Allah mengasih kita kesehatan, yang penting mendapat ridho dari Allah, dan supaya Allah mengasih kita menjadi haji mabrur," ujar Syairi berharap.