Kapal Induk China Hebohkan Dunia
- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id – China kini resmi memiliki dua kapal induk. Liaoning yang sudah melaut pada tahun lalu dan Tipe 001A Shandong. Bukan tanpa alasan mengapa Beijing begitu ngotot membentuk kekuatan laut yang mumpuni dan disegani.
Sebab, program kapal induk ini adalah inti dari strategi China untuk memproyeksikan sebagai kekuatan angkatan laut yang mampu mengarungi samudera (blue waters navy).
Kapal induk ini tidak hanya memberikan prestise bagi militer China, tetapi kapal ini juga akan berperan dalam mengamankan jalur perdagangan penting yang merupakan pasokan dari luar negeri China.
Selain itu, "lahirnya" Shandong menjadi kebanggaan tersendiri bagi China, karena merupakan kapal induk pertamanya. Peluncuran ini tepat di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara.
Kehadiran Shandong juga sebagai jawaban atas ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea, serta hari jadinya People's Liberation Army Navy ke-68 tahun yang dirayakan tiap 23 April.
Selain itu, kapal induk Shandong memiliki tugas untuk menjaga Laut China Selatan dan Timur, serta Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi pembangkang.
Selanjutnya...Rahasia Negara
Rahasia Negara
Wakil Ketua Komisi Militer Pusat China, Fan Changlong, seperti dikutip Reuters, Kamis, 27 April 2017 mengatakan, peluncuran tersebut mengikuti perayaan Angkatan Laut China ke-68 tahun. Sedikit yang diketahui tentang program kapal induk China, karena merupakan rahasia negara.
Shandong, kapal induk kedua China.
Namun, pemerintah telah mengatakan bahwa rancangan operator baru tersebut mengacu pada pengalaman dari kapal induknya yang pertama, Liaoning, di mana Beijing membelinya dari Ukraina pada 1998 dan dimodifikasi sedikit di Dalian.
Operator bertenaga konvensional yang baru ini akan dapat mengoperasikan jet tempur J-15 Shenyang. Berbeda dengan operator nuklir milik AL AS, keduanya masih menerapkan sistem ketapel yang didesain oleh Uni Soviet.
Artinya, memberikan tenaga untuk jet tempur lepas landas dari dek yang lebih pendek. Hal ini karena mereka kekurangan teknologi peledakan yang kuat untuk mendorong jet tempur terbang.
Menurut laman BBC, kapal induk Shandong – yang dibangun di Kota Dalian, Timur Laut China – memang belum secanggih kapal induk buatan Amerika Serikat. USS Nimitz merupakan kapal induk terbesar AS yang mampu mengangkut 60 jet tempur.