Punya Dua Anak Kecil di Rumah, Begini Cara Tasya Kamila Lindungi Keluarga dari Dengue

Tasya Kamila
Sumber :
  • IG @tasyakamila

Jakarta, VIVA – Artis Tasya Kamila membagikan pengalaman pribadinya sebagai orangtua dalam melindungi anak-anak dan keluarganya dari dengue. Sebagaimana diketahui, anak-anak dan remaja merupakan kelompok yang paling berisiko terhadap dampak terparah dari penyakit dengue.

“Saya punya dua anak kecil di rumah, dan jujur, dengue itu salah satu penyakit yang paling saya khawatirkan. Bukan hanya karena bahayanya, tapi juga karena kita nggak pernah tahu kapan atau dari mana virus itu datang,” kata Tasya dalam keterangannya, dikutip Senin 28 Juli 2025. Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

Kita bisa merasa sehat, padahal sebenarnya sedang terinfeksi dan tidak sadar, apalagi kalau gejalanya ringan atau tidak muncul sama sekali. Dalam kondisi seperti ini, kita bisa menjadi sumber penularan tidak langsung, karena nyamuk yang menggigit kita bisa menularkan virus ke orang lain, termasuk anak-anak kita sendiri,” sambungnya. 

Menurut mantan penyanyi cilik itu, banyak orangtua yang belum menyadari bahwa anak-anaklah yang justru paling berisiko mengalami dampak serius jika terinfeksi. 

“Angka kematian akibat dengue tertinggi justru terjadi pada anak-anak dan remaja. Ini bukan cuma soal data kesehatan, tapi soal nyawa anak-anak kita. Dan sebagai orangtua, kita tidak bisa hanya pasrah atau menunggu sampai anak sakit. Kita harus proaktif,” jelasnya. 

Tasya juga menekankan pentingnya peran keluarga, terutama orangtua, dalam mencegah penyebaran penyakit ini. 

“Bukan sekadar karena takut, tapi menjaga anak dari ancaman penyakit adalah tanggung jawab dan bagian dari tugas kita sebagai orangtua. Itu artinya kita perlu lebih peduli—mulai dari menjaga lingkungan, membersihkan tempat penampungan air, memastikan anak cukup istirahat dan gizi, sampai mencari tahu upaya pencegahan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Kalau kita semua sadar dan bergerak bersama, saya percaya kita bisa menekan angka kasus dengue. Jangan sampai anak-anak kehilangan masa kecil mereka hanya karena kita lalai,” bebernya. 

Dokter Spesialis Anak – Konsultan Neurologi, dr. Atilla Dewanti, SpA(K), menambahkan, dengue itu bukan penyakit musiman, virusnya ada sepanjang tahun dan bisa menyerang siapa saja, di mana saja, tanpa memandang usia atau gaya hidupnya. 

“Gejalanya bisa mirip flu: demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah, nyeri otot dan sendi, hingga ruam di kulit. Tapi yang berbahaya, kalau tidak dikenali dan ditangani sejak awal, dengue bisa berkembang menjadi dengue shock syndrome (DSS), kondisi serius yang ditandai dengan perdarahan hebat dan penurunan tekanan darah yang drastis, bahkan bisa berujung fatal. Ini kasusnya juga banyak terjadi pada anak-anak,” jelas dr Atilla.

Dokter Atilla menambahkan, seseorang bisa terinfeksi dengue lebih dari satu kali karena virus dengue memiliki empat serotipe berbeda (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4). 

Jangan Sepelekan Anyang-anyangan, Bisa Berujung Penyakit Batu Saluran Kemih

“Artinya, saat seseorang sembuh dari satu jenis virus dengue, dia hanya kebal terhadap serotipe itu saja. Kalau nanti terinfeksi dengan serotipe lain, risikonya justru bisa lebih berat. Itu yang menyebabkan infeksi kedua atau ketiga bisa jauh lebih parah dari yang pertama. Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada obat khusus untuk mengobati dengue, karena pengobatan dengue lebih kepada untuk meredakan gejala,” ungkapnya.

“Untuk itu, yang dapat kita lakukan sekarang adalah dengan langkah-langkah pencegahan, termasuk melakukan 3M Plus secara konsisten dan mempertimbangkan penggunaan metode inovatif seperti vaksinasi. Di mana saat ini vaksinasi dengue telah direkomendasikan penggunaannya, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Tetapi, untuk mendapatkan perlindungan yang optimal, seseorang perlu mendapatkan dosis sesuai dengan yang dianjurkan oleh dokter,” imbuhnya. 

Cara Sederhana Ini Bantu Kurangi Penyebaran Penyakit dan Menghindari Infeksi

Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menyampaikan, dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional dengan tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”, kita diingatkan kembali bahwa setiap anak berhak tumbuh sehat, aman, dan bebas dari ancaman penyakit yang dapat dicegah seperti dengue. 

“Setiap tahun, ribuan keluarga di Indonesia harus menghadapi kenyataan pahit akibat dengue, dan yang paling menyayat hati adalah ketika anak-anak menjadi korbannya. Kita berbicara tentang kehilangan masa bermain, pendidikan yang terhenti, bahkan kehilangan nyawa yang sebenarnya bisa dicegah dengan 3M Plus dan vaksin DBD,” ujarnya. 

Warning! Penularan Dengue Sudah Menjangkau Lebih dari 87 Persen Wilayah Indonesia

Lebih lanjut, Andreas mengaku percaya bahwa perubahan hanya bisa tercapai melalui kolaborasi dan peningkatan kesadaran masyarakat. 

“Semakin banyak orangtua dan keluarga yang paham, semakin besar peluang kita untuk memutus rantai penyebaran dengue. Kami senantiasa berkomitmen sebagai mitra jangka panjang dengan para pemangku kepentingan—pemerintah, tenaga kesehatan, akademisi, sektor swasta, media, dan masyarakat—untuk mewujudkan tujuan bersama: Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030,” jelasnya.

Ilustrasi sakit

21 Penyakit Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Ternyata Begini Alasannya

Kepala Humas BPJS Kesehatan menjelaskan salah satu alasannya adalah karena ada pelayanan kesehatan yang sudah dijamin oleh instansi lain yang ditetapkan oleh regulasi.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2025