Andre Taulany Marah Putranya Dijadikan Saksi Sidang Cerai: Masa Anak Suruh Berantem dengan Orangtuanya
- IG @andreastaulany
Tangerang, VIVA – Sidang perceraian antara Andre Taulany dan istrinya, Rien Wartia Trigina atau Erin, digelar baru-baru ini di Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang, Banten. Namun, jalannya sidang kali ini diwarnai ketegangan emosional dari pihak Andre, usai dua putranya, Dio (18) dan Kenzy (16), ikut dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan.
Andre Taulany, yang dikenal publik sebagai komedian dan presenter senior, tampak kecewa dan geram dengan keputusan pihak lawan yang menyeret anak-anak ke ruang sidang. Dio dan Kenzy terlihat keluar dari ruang pengadilan dengan wajah tertutup, langsung masuk ke mobil tanpa memberikan keterangan apa pun kepada media. Scroll untuk tahu info lengkapnya, yuk!
“Anak-anak saya tolak, gak boleh ikut dalam persoalan ini,” tegas Andre.
Lebih lanjut, Andre menjelaskan bahwa inisiatif menghadirkan anak-anak sebagai saksi bukan berasal darinya, melainkan dari pihak Erin. Ia dengan tegas menolak anak-anaknya terlibat dalam konflik hukum yang sedang mereka jalani.
“Tidak, tidak jadi (saksi). Tidak boleh dong karena di bawah umur,” ujarnya.
Andre juga menyebut bahwa meskipun sedang berada dalam konflik dengan sang istri, anak-anak tetap berada di sisinya dan mendukung penuh keputusan untuk mengakhiri rumah tangga yang telah dibina selama 18 tahun.
“Support full, anak-anak support full. Amiin,” pungkasnya.
Sementara itu, kuasa hukum Andre, Fahmi Bachmid, ikut buka suara soal alasan kemarahan kliennya. Menurutnya, melibatkan anak-anak dalam proses hukum seperti ini adalah langkah yang keliru dan tidak memiliki dasar hukum yang jelas.
“Apa yang dikatakan Andre Taulany bener, karena Andre marah pada saat anaknya dilibatkan dalam proses hukum seperti ini. Bagaimana seorang anak harus dilibatkan, anak itu tidak boleh tahu, dia harusnya tidak boleh dimasukkan dalam proses-proses seperti ini,” ujar Fahmi dikutip dari tayangan Youtube, Kamis 7 Agustus 2025.
“Tiba-tiba dipaksa datang ke pengadilan untuk menjadi saksi, suruh berantem dengan orangtuanya, bagaimana logika hukum, dalil mana yang dipakai? Anak dilibatkan supaya berantem sama ayahnya, ini kan kocak kalau cara berpikir seperti itu,” lanjutnya.
Menurut Fahmi, konflik orangtua seharusnya tidak menyeret anak-anak yang masih muda, apalagi hingga meminta mereka untuk berpihak.
“Emang gak punya cara berpikir yang bener, logika hukumnya gak ada semuanya. Anak itu jangan dilibatkan dalam konflik orangtua. Orangtua mau berantem, berantem saja. Anak jangan ikut-ikut, anak jangan dibawa untuk membela sana sini, biar saja anak itu bebas menentukan nasibnya sendiri,” tegasnya.
“Makanya Andre marah-marah pada saat anak-anaknya dibawa ke pengadilan untuk menjadi saksi untuk melawan dirinya sendiri,” tutup Fahmi.