Luncurkan Bisnis Baru, Tretan Muslim: Setelah Coki Pardede Tertangkap, Saya Harus Jaga-jaga

Tretan Muslim
Sumber :
  • IG @tretanmuslim

VIVA Showbiz – Nama Tretan Muslim selama ini dikenal sebagai salah satu komika ternama Tanah Air. Candaan-candaannya yang khas membuat Tretan menjadi salah satu komika yang diperhitungkan. Ia juga memiliki channel YouTube dengan jutaan subscribers. 

Dalam konten YouTube-nya, Tretan Muslim memiliki jargon yang khas yakni Why. Dia selalu mengucapkan kata ‘Why’ hingga akhirnya melekat pada dirinya. Hingga akhirnya, Tretan terpikir untuk menjadikan jargon ‘Why’ untuk mendulang pundi-pundi rupiah. Yuk, scroll untuk berita lengkapnya.

Pada saat konferensi pers di kawasan SCBD Jakarta, Tretan mengungkapkan alasan kenapa akhirnya ia menambah cakupan bisnisnya.

"Alasan utamanya, karena cuan," ungkap Tretan Muslim belum lama ini.

Terkait produk yang dipilih oleh Tretan untuk diberi brand "Why?" yakni liquid vape yang bekerja sama dengan Roy Ricardo. Tretan Muslim tampaknya ingin menambah alternatif pemasukan di luar industri hiburan. Sebelumnya, ia sudah memiliki bisnis-bisnis lain.

"Setelah Coki tertangkap, saya harus jaga-jaga memang," ucap Tretan Muslim kemudian disambut tawa. "Jadi (sudah) buka bebek, buka cukur rambut, banyak bisnis saya," tambahnya.

Melalui bisnis ini, Tretan Muslim tampaknya ingin menambah relasi. Dalam kesempatan tersebut, Tretan juga mengungkapkan alasan kenapa tidak melibatkan Coki Pardede dalam bisnisnya tersebut. Sebab selama ini, Tretan dan Coki dikenal selalu bersama.

Akselerasi Transformasi Praktik Bisnis Hijau di Indonesia, IDSurvey Lakukan Ini

"Ya nambah keluarga saja, nambah relasi," kata Tretan.

"Coki lagi fokus kepada hal lain. Dia lagi ada keperluan lain (makanya tidak dilibatkan)," tambahnya.

Bisa Bikin Tata Kelola Perusahaan Berkelanjutan, Kesetaraan Gender di Sektor Bisnis Ini Jadi Sorotan
Ilustrasi juru masak restoran.

Krisis Hantam Bisnis F&B di Singapura, Ratusan Restoran Tutup Tiap Bulan

Krisis F&B makin parah di Singapura. Pemilik restoran menyerah akibat kenaikan sewa, minim tenaga kerja, hingga perubahan perilaku konsumen.

img_title
VIVA.co.id
23 September 2025