Uya Kuya Sebut Artis Inisial S Tidak Pantas Duduk di Kursi DPR, Siapa Dia?

VIVA – Uya Kuya, yang baru dilantik sebagai anggota DPR RI, mengeluarkan pernyataan mengejutkan terkait artis yang dianggapnya kurang pantas duduk di kursi parlemen.

Pernyataan ini terlontar dalam salah satu acara televisi saat ia ditanya oleh presenter Dewi Perssik mengenai artis yang menurutnya tidak layak menjadi wakil rakyat.

Dilansir dari YouTube TransTV Official pada Selasa (29/10/2024), Dewi Perssik memancing Uya Kuya dengan pertanyaan yang menuntut jawabannya secara langsung.

“Sebutkan satu inisial artis yang tidak pantas duduk di kursi DPR?” tanyanya.

Uya Kuya sempat ragu menjawab, mempertimbangkan efek dari jawabannya sebelum akhirnya menyebut satu inisial.

“Ehm.. S,” jawab Uya Kuya singkat namun cukup mengundang tanda tanya. Uya tampak berhati-hati agar tidak memicu konflik atau menyinggung pihak tertentu.

Tak puas, Dewi Perssik menanyakan petunjuk tambahan tentang latar belakang artis berinisial S tersebut, apakah seorang penyanyi atau pemain sinetron. Namun, Uya Kuya menolak memberikan informasi lebih lanjut.

“Kan lu cuma nanya satu,” sahut Uya, ia enggan membeberkan identitas artis itu lebih jauh.

Presenter lain, Rian Ibram, turut menggoda dengan mengatakan, “Oke inisial S nanti kita cari tahu.”

Sebagai informasi, Uya Kuya adalah anggota DPR RI periode 2024-2029 dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan bertugas di Komisi IX yang mengurusi bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial. Sementara itu, istrinya, Astrid Kuya, merupakan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN.

Selain Uya Kuya, sejumlah selebriti lain juga menduduki kursi DPR, seperti Sigit Purnomo (Pasha Ungu), Rano Karno, Denny Cagur, Rieke Diah Pitaloka, dan Mulan Jameelah.

Kehadiran artis-artis ini di parlemen kerap menjadi sorotan publik, memunculkan diskusi tentang kapabilitas dan kontribusi mereka sebagai wakil rakyat.

MKD Tegur Keras Anggota DPR Beniyanto di Kasus Penganiayaan, Minta Tak Nyaleg lagi dari Golkar

MKD DPR RI menjatuhkan sanksi berupa teguran keras dan rekomendasi untuk tidak mencalonkan diri atau "nyaleg" dalam pemilu legislatif (pileg) selanjutnya.

VIVA.co.id

26 Mei 2025