Lebih Baik Minum Air Hangat Saat Berbuka? Begini Penjelasan Dokter Tirta

Ilustrasi Minum Air Putih
Sumber :
  • pexels.com/Pixabay

Jakarta, VIVA – Dalam hitungan jam lagi kita akan berbuka puasa. Berbicara mengenai buka puasa setelah hampir 14 jam berpuasa, mengonsumsi air mineral dingin atau minuman dingin lainnya menjadi sebuah keharusan. Bukan tanpa sebab air mineral dingin atau minuman dingin akan memberikan sensasi segar dan menyejukkan di kerongkongan. 

Naik 73,45%, Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohol RI Capai US$77,47 Juta hingga April 2025

Namun nyatanya masih banyak perdebatan di kalangan masyarakat bahwa mengonsumsi air atau minuman dingin saat berbuka puasa kurang dianjurkan. Lantas manakah yang lebih baik mengonsumsi air dingin atau air hangat saat berbuka puasa? Terkait hal itu, dr. Tirta angkat bicara, dia akan lebih cenderung mengonsumsi air hangat. Scroll lebih lanjut ya.

"Sebenarnya dua-duanya bagus cuman ini dokter beda pendapat jujur ada yang menyarankan pakai air dingin, ada yang menyarankan pakai air biasa ada yang air hangat. Kalau saya cenderung air hangat kenapa? Ini alasan saya secara ilmiah ya saya punya pegangan," kata dr. Tirta dikutip dari akun TikTok Ayo Sehat Official.

7 Kebiasaan Pagi Hari yang Bikin Lemak Cepat Terbakar Sepanjang Hari

Dia menjelaskan meski banyak perbedaan pendapat di kalangan dokter, Tirta nengaku memilih mengonsumsi air hangat lantaran bisa memberikan sensasi nyaman usai seharian berpuasa.

Terpopuler, Kata Habib Jafar Soal Sahnya Pernikahan Luna dan Maxime, Tragedi Penembakan Influencer Meksiko

"Pandangan dokter berbeda, cuman saya cenderung air hangat untuk berbuka. Saat kita berpuasa itu kan tidak ada makanan dan minuman yang masuk dalam kerongkongan. Ketika (berbuka dengan) air hangat akan memberikan sensasi comfort, nyaman di kerongkongan. Jadi membuat pembuluh darah yang ada di kerongkongan sehingga sensasi nyaman," jelasnya.

Dokter Tirta di KPK

Photo :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Tak hanya memberikan sensasi hangat saja, air hangat juga dapat membunuh mikro organisme di mulut. Jadi menurut pandangannya akan lebih baik mengonsumsi air hangat ketika berbuka puasa entah itu air mineral hangat atau teh hangat bukan kopi. Sebab kopi yang dikonsumsi dalam keadaan perut kosong dapat menyebabkan masalah gerd.

"Air hangat juga membunuh mikro organisme yang ada pada mulut, bukan air panas. Kalau air panas bukan cuman mikro organisme tapi mulut kamu juga melepuh. Jadi berkumur dengan air hangat akan membunuh mikro organisme dan membuat nyaman. Air hangat mau teh boleh terus air mineral hangat boleh. Kalau kopi ada kafeinnya kalau perut kosong dikasih kopi jadi gerd. Boleh ngopi setelah lambungnya terisi," jelas Tirta.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Djaka Budhi Utama

Dirjen Djaka Pastikan Tarif Cukai Minuman Berpemanis Tak Diterapkan Tahun Ini

Dirjen Bea Cukai Djaka Budhi Utama memastikan tidak akan memungut cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) pada 2025.

img_title
VIVA.co.id
18 Juni 2025