Aksi Demonstrasi Pengemudi Ojol di Patung Kuda Sempat Memanas

Aksi Demonstrasi Pengemudi Ojol di Patung Kuda
Sumber :
  • antara

Jakarta, VIVA – Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, kembali menjadi titik panas unjuk rasa. Ribuan pengemudi ojek online (ojol) yang menggelar aksi demonstrasi untuk menyuarakan aspirasi mereka, sempat memicu ketegangan pada Selasa siang 20 Mei 2025, ketika situasi memanas akibat pembakaran ban oleh sekelompok peserta aksi.

Ojol Demo Tuntut Potongan Aplikator, Komisi V Beberkan Sederet PR Pengelolaan Transportasi Online

Dilansir Antara, aksi demonstrasi yang awalnya berjalan damai berubah menjadi ricuh saat sejumlah orang mulai membakar ban bekas di tengah jalan. Tindakan ini langsung memancing reaksi dari aparat kepolisian yang bertugas mengamankan jalannya aksi. Petugas dengan sigap meminta agar api segera dipadamkan demi menjaga keselamatan semua pihak dan mencegah kerusuhan lebih lanjut.

Namun, permintaan tersebut sempat diabaikan sehingga aparat kepolisian akhirnya mengaktifkan mobil water cannon untuk memadamkan api. Semprotan air bertekanan tinggi dari kendaraan itu tidak hanya menyasar api, tetapi juga mengenai beberapa demonstran yang berada di sekitar titik pembakaran. Akibatnya, situasi sempat memanas dengan ketegangan antara massa dan petugas yang mulai meningkat.

Rapat Bareng DPR, Driver Ojol Ancam Demo Lebih Besar Jika Potongan 10% Tak Dipenuhi

Api Padam, Ketegangan Reda

Ketegangan akhirnya berhasil diredam setelah api dipadamkan oleh massa aksi dan petugas menghentikan penggunaan water cannon. Situasi kembali terkendali, dan para demonstran kembali melanjutkan orasi dari atas mobil komando milik masing-masing aliansi ojol.

Modantara Ungkap Dampak Penyeragaman Komisi dan Reklasifikasi Ojol Jadi Karyawan Tetap

Tercatat, terdapat empat mobil komando berbeda yang memimpin kelompoknya masing-masing. Namun, hingga berita ini diturunkan, keempat aliansi tersebut belum mencapai suara bulat mengenai tuntutan aksi mereka. Meskipun begitu, masing-masing tetap menyuarakan aspirasi dengan tertib dan menggunakan pengeras suara dari atas kendaraan.

Kapolres: Kami Kedepankan Pendekatan Humanis

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro

Photo :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menanggapi aksi tersebut dengan menegaskan pentingnya menjaga ketertiban selama penyampaian aspirasi. Ia meminta kepada seluruh pengemudi ojol untuk tidak melakukan tindakan provokatif, termasuk membakar ban, karena dapat memicu insiden yang lebih besar.

"Kami minta agar api segera dimatikan. Kami hadir di sini untuk melayani dan menjaga agar aspirasi bisa tersampaikan dengan aman," ujar Susatyo kepada awak media.

Ia juga menegaskan bahwa dalam pengamanan aksi ini, aparat kepolisian tidak dilengkapi dengan senjata api. Hal ini merupakan bagian dari pendekatan humanis yang diutamakan oleh pihak kepolisian untuk menghormati hak-hak warga dalam menyampaikan pendapat di muka umum.

"Seluruh petugas kami arahkan untuk melayani masyarakat dengan pendekatan ramah dan penuh penghormatan terhadap hak demokratis mereka," imbuhnya.

Imbauan bagi Masyarakat Umum

Sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kemacetan akibat konsentrasi massa, Susatyo juga mengimbau masyarakat untuk menghindari kawasan sekitar Monas dan Gedung DPR selama berlangsungnya aksi.

“Kami mengimbau agar warga menghindari area-area yang menjadi titik kumpul aksi, seperti Monas dan DPR, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas,” jelasnya.

Aksi Unjuk Rasa yang Mesti Dikawal dengan Bijak

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh pengemudi ojek online ini mencerminkan dinamika sosial yang perlu ditanggapi secara arif. Di tengah panasnya situasi, ketegangan berhasil diredam melalui komunikasi dan pendekatan tanpa kekerasan. Aparat keamanan yang bersikap persuasif dan massa aksi yang mampu mengendalikan diri menjadi kunci agar penyampaian aspirasi tetap berjalan dalam koridor demokrasi.

Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang, menghormati hak para demonstran, dan menghindari lokasi-lokasi konsentrasi massa demi kenyamanan bersama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya