Keterlaluan! Viral Video Editan AI Tampilkan LGBT Menari Erostis di Masjidil Haram, Auto Bikin Geram Warganet
- Istimewa
VIVA – Baru-baru ini sebuah video yang diduga hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) menampilkan sekelompok individu dengan atribut LGBT menari erostis dengan pakaian seksi di sekitar Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah.
Video berdurasi 29 detik tersebut awalnya diunggah oleh akun Instagram @pixelhelper hingga diulang oleh berbagai akun media sosial, salah satunya akun @official.indeed.
Dalam video viral tersebut menampilkan tarian dengan pakaian warna-warni khas simbol LGBT, diiringi lagu “I’m Gay” oleh Todrick Hall.
Meskipun hanya editan AI, sangat disayangkan video ini viral mengingat latarnya merupakan tempat suci seperti Masjidil Haram bukan ruang untuk bahan candaan, apalagi editan yang melecehkan.
Video ini adalah hasil manipulasi yang sangat tidak pantas dan melukai perasaan umat Muslim di seluruh dunia. Ajakan untuk melaporkan akun @pixelhelper menyebar cepat di media sosial, dengan lebih dari satu juta pengguna membagikan ulang seruan tersebut.
Sebagai respons atas tekanan publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia memblokir akses ke akun tersebut di Instagram, dengan alasan pelanggaran ketentuan hukum di Indonesia.
Reaksi Warganet
Sontak saja beredarnya unggahan video ini di media sosial langsung memicu amuk di kalangan warganet, yang menganggapnya sebagai bentuk penistaan terhadap simbol suci umat Islam.
"Astaghfirullah," tulis warganet.
"Ini udah keterlaluan, meskipun hanya editan," sahut lainnya.
"Sempet lewat tadi, ga mau nambah komen takut makin fyp dan kesenangan mereka karena berhasil menyulut emosi, cukup report dan doain azab buat mereka," kata lainnya.
"Yg edit langsung azab dunia akhirat aamiin," terang lainnya.
"Astagfirullah ke terlaluan banget sih yang bikin editan nyaa," tulis lainnya.
Semoga yg ngedit cepat ketemu dan mendapatkan karma nya
Richard Lee Tanya ke Para Gay: Saya Gak Ngerti, Enaknya di Mana Sih?
Jason datang bersama istri dan menceritakan perjalanan hidupnya yang pernah menjadi pelaku LGBT. Hingga akhirnya, Richard Lee mengajukan pertanyaan yang buatnya penasaran
