Tata Cara Ibadah Lempar Jumrah dalam Haji: Panduan Lengkap Sesuai Sunnah
- Bahauddin-Darmawan/MCH2019
Jakarta, VIVA – Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu, baik secara fisik, finansial, maupun mental. Salah satu rangkaian penting dalam pelaksanaan haji adalah lempar jumrah, yaitu melempar batu ke tiga tiang (jumrah) yang melambangkan tempat dilemparkannya setan oleh Nabi Ibrahim AS.
Meski terlihat sederhana, ibadah lempar jumrah memiliki makna spiritual yang dalam serta tata cara yang harus diikuti secara benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Artikel ini akan mengulas secara lengkap tata cara ibadah lempar jumrah, mulai dari waktu pelaksanaannya, lokasi, jumlah batu, hingga adab yang perlu diperhatikan oleh jamaah haji.
Apa Itu Lempar Jumrah?
Lempar jumrah (رمي الجمرات) adalah ritual dalam ibadah haji yang dilakukan di Mina, sebuah daerah di luar kota Makkah. Ritual ini merupakan simbol penolakan terhadap godaan setan, meneladani tindakan Nabi Ibrahim AS ketika beliau digoda oleh setan sebanyak tiga kali dan melemparinya dengan batu.
Ada tiga lokasi jumrah:
- Jumrah Ula (Pertama)
- Jumrah Wustha (Tengah)
- Jumrah Aqabah (Terakhir)
Lempar Jumroh
- Bahauddin-Darmawan/MCH2019
Waktu Pelaksanaan Lempar Jumrah
1. Tanggal 10 Dzulhijjah (Hari Nahr)
- Jamaah haji melempar hanya satu jumrah, yaitu Jumrah Aqabah.
- Dilakukan setelah kembali dari Muzdalifah.
- Jumlah batu yang dilempar: 7 batu kerikil.
2. Tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik)
- Jamaah melempar tiga jumrah: Ula, Wustha, dan Aqabah.
- Masing-masing jumrah dilempar 7 batu kerikil, total 21 batu per hari.
- Waktu pelaksanaan: setelah matahari tergelincir (zawal) hingga sebelum fajar keesokan harinya.
- Boleh melaksanakan hanya sampai tanggal 12 jika memilih nafar awal.
Lokasi Lempar Jumrah: Kompleks Jamarat di Mina
Situasi dan kondisi Jamarat Aqobah lantai dasar
- Kemenag
Saat ini, ibadah lempar jumrah dilakukan di kompleks Jamarat modern di Mina. Area ini telah dibangun bertingkat untuk menampung jutaan jamaah agar proses lempar batu bisa lebih aman dan tertib.
Jumlah dan Ukuran Batu
- Batu kerikil berjumlah total:
- Jika hanya sampai 12 Dzulhijjah: 7 (Jumrah Aqabah) + 21 (3 jumrah × 7 batu × 2 hari) = 49 batu
- Jika sampai 13 Dzulhijjah: tambah 21 batu lagi, total 70 batu. - Ukuran batu: kira-kira sebesar biji kacang atau ujung jari kelingking.
- Batu dikumpulkan saat di Muzdalifah atau saat tiba di Mina.
Tata Cara Lempar Jumrah yang Benar
Berikut langkah-langkah teknis dalam melempar jumrah sesuai sunnah:
1. Persiapkan Batu
- Ambil batu kerikil dalam jumlah cukup.
- Boleh dibawa dalam kantong kain atau plastik kecil.
2. Niat
- Niatkan ibadah semata karena Allah SWT.
- Tidak perlu dilafalkan secara khusus.
3. Posisi dan Urutan Lemparan
- Mulai dari Jumrah Ula → Wustha → Aqabah.
- Lempar dari arah yang memungkinkan batu mengenai sasaran.
- Lemparkan batu satu per satu sambil membaca:
- "Bismillāhi Allāhu Akbar" setiap kali melempar.
4. Berdoa Setelah Lempar
- Setelah melempar Jumrah Ula dan Wustha, disunnahkan berdiri menghadap kiblat dan berdoa panjang.
- Tidak ada doa khusus yang ditentukan, boleh memohon apa saja.
- Setelah Jumrah Aqabah, tidak disyariatkan doa panjang.
Adab dan Larangan Saat Lempar Jumrah
Jemaah Haji Indonesia melontar jumroh
- MCH 2022
- Jangan melempar dengan batu besar, sendal, atau benda tajam.
- Jangan melempar secara membabi buta atau sekadar mengikuti orang lain.
- Hindari menyakiti jamaah lain, jaga kesabaran dan etika dalam keramaian.
- Pastikan batu mengenai area jumrah (kolam batu), bukan hanya dilempar ke udara.
Makna Filosofis Ibadah Lempar Jumrah
- Lempar jumrah bukan sekadar aktivitas fisik, tapi juga memiliki makna rohani yang mendalam:
- Meneladani keteguhan Nabi Ibrahim AS dalam menghadapi godaan.
- Melatih diri menolak bujukan setan, hawa nafsu, dan bisikan duniawi.
- Simbol keberanian spiritual, membuang jauh sifat-sifat buruk dalam diri.
- Menguatkan tekad dan keimanan, bahwa haji bukan hanya ritual, tetapi perjalanan penyucian jiwa.
Tips Aman Saat Lempar Jumrah
- Pilih waktu yang tidak terlalu ramai, misalnya malam hari.
- Gunakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang tidak licin.
- Bawa air minum, masker, dan perlindungan dari panas.
- Jangan membawa barang berlebihan, fokus pada ibadah.
- Ikuti arahan petugas haji untuk menghindari kemacetan dan insiden.
Ibadah lempar jumrah adalah salah satu puncak dari pelaksanaan haji yang penuh makna dan simbolisme. Selain menjadi bentuk perlawanan terhadap godaan setan, lempar jumrah juga mengajarkan disiplin, keteguhan hati, dan kepatuhan terhadap perintah Allah.
Dengan memahami tata cara dan adab yang benar, jamaah dapat melaksanakan ritual ini dengan khusyuk, aman, dan penuh makna. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah haji seluruh jamaah dan menjadikannya mabrur. Aamiin.
