5 Fakta Menyedihkan Kasus Bocah 7 Tahun Korban Penyiksaan Orang Tua di Kebayoran Lama
- antara
Jakarta, VIVA – Kasus kekerasan terhadap anak kembali mengguncang publik. Seorang bocah laki-laki berinisial MK (7 tahun) menjadi korban dugaan penganiayaan oleh orang tuanya di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat ditemukan, kondisi anak sangat memprihatinkan hingga akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati.
Berikut adalah 5 fakta penting dan memilukan yang mengungkap detail kasus penyiksaan terhadap anak yang membuat prihatin banyak pihak.
1. Anak Berusia 7 Tahun Ditemukan dalam Kondisi Memilukan di Lorong Pasar
Bocah malang tersebut ditemukan oleh petugas Satpol PP Kebayoran Lama saat patroli pada Rabu pagi (11 Juni 2025), sekitar pukul 07.20 WIB. Ia berada di lorong pasar, tertidur di atas kardus, tanpa pengawasan orang tua.
Saat ditemukan, MK mengaku telah disiksa oleh orang tuanya, meski ia masih mengalami kesulitan bicara dan belum mampu memberikan keterangan detail. Luka-luka di tubuhnya menguatkan dugaan adanya kekerasan fisik.
2. Kondisi Medis Serius: Patah Tulang, Luka Bakar, hingga Gizi Buruk
Sentra Visum dan Medikolegal RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
- Kenny Putra
Setibanya di Instalasi Gawat Darurat RS Polri Kramat Jati pada Kamis malam (12 Juni), tim dokter langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh. Hasilnya sangat mengejutkan dan mengundang keprihatinan.
Menurut Wakil Kepala RS Polri, Kombes Pol Erwinn Zainul Hakim, ditemukan:
- Patah tulang pada lengan kanan
- Dugaan infeksi pada tulang
- Bekas luka bakar di area wajah
- Gizi buruk
- Anemia berat
Kondisi tersebut menunjukkan adanya tanda-tanda penyiksaan jangka panjang yang tidak hanya melukai fisik, tapi juga berpotensi memengaruhi perkembangan mental korban.
3. Dirawat Intensif oleh Enam Dokter Spesialis di Ruang PICU
Melihat tingkat keparahan kondisi anak, tim medis RS Polri menempatkan korban di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) untuk pemantauan dan pengobatan secara intensif. Enam dokter spesialis diturunkan untuk menangani berbagai kondisi medis yang dialami MK.
Langkah prioritas pertama adalah menstabilkan kondisi umum korban, termasuk mengatasi dehidrasi, memperbaiki kadar hemoglobin, dan menangani luka bakar. Setelah stabil, baru akan dilakukan operasi ortopedi untuk memperbaiki tulang yang patah.