Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman Buntut Turbulensi yang Tewaskan 1 Penumpang

Keadaan Singapore Airlines mengalami turbulensi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

SingapuraSingapore Airlines mengubah kebijakan tanda sabuk pengaman dalam penerbangan dan mengubah setidaknya satu rute penerbangan, setelah insiden turbulensi parah, yang terjadi pada minggu ini.

Penampakan Presiden Macron 'Ditoyor' Istri saat Pesawatnya Mendarat di Vietnam

Insiden itu diketahui menewaskan satu orang dan menyebabkan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit, menurut data maskapai dan penerbangan tersebut.

Singapore Airlines.

Photo :
  • Angkasa Pura I
Heboh, Penerbangan ANA dari Tokyo ke Houston Mendarat Darurat di Seattle Setelah Penumpang Coba Buka Pintu Darurat

Setelah terjadinya insiden mengerikan itu, pihak maskapai menjadi lebih hati-hati terhadap turbulensi.

"Termasuk tidak menyajikan minuman atau makanan panas ketika tanda sabuk pengaman menyala," kata Singapore Airlines (SIA) dalam sebuah pernyataan.

Kuartal I-2025, Pendapatan Garuda Indonesia Naik 1,6 Persen

“SIA akan terus meninjau proses kami, karena keselamatan penumpang dan awak kami adalah hal yang paling penting,” sambungnya, dikutip dari The Sundaily, Jumat, 24 Mei 2024.

Seperti diberitakan sebelumnya, penerbangan SQ321 London-Singapura dengan pesawat Boeing 777-300ER yang membawa 211 penumpang dan 18 awak dialihkan ke Bangkok untuk pendaratan darurat, pada Selasa, 21 Mei 2024, setelah pesawat diterpa turbulensi parah, yang menyebabkan penumpang dan awak di sekitar kabin terbanting hingga ke langit-langit pesawat.

Singapore Airlines mengatakan pesawat pada hari Selasa bahwa pesawatnya mengalami turbulensi ekstrim yang tiba-tiba. Seorang penumpang Inggris berusia 73 tahun meninggal karena dugaan serangan jantung.

Foto-foto dari dalam pesawat menunjukkan adanya kerusakan di panel kabin atas, masker oksigen dan panel tergantung di langit-langit, serta bagasi berserakan. Seorang penumpang mengatakan kepala beberapa orang terbentur lampu di atas kursi dan merusak panel.

Singapore Airlines Boeing 777

Photo :
  • www.singaporeair.com

Hingga Kamis malam, 23 Mei 2024, 46 penumpang dan dua awak dirawat di rumah sakit di Bangkok, 19 orang lainnya masih berada di Bangkok, kata maskapai itu.

"Dua puluh dari 46 korban masih dalam perawatan intensif," kata seorang pejabat di Rumah Sakit Samitivej Srinakarin Bangkok.

Dia menambahkan bahwa korban luka mengalami cedera tulang belakang, otak, dan tengkorak.

Singapore Airlines, yang dikenal luas sebagai salah satu maskapai penerbangan terkemuka di dunia dan dipandang sebagai tolok ukur bagi sebagian besar industri penerbangan, tidak mengalami insiden besar apa pun dalam beberapa tahun terakhir.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Kasus COVID-19 Meledak di Thailand, Lebih dari 50 Ribu Terinfeksi dalam Sepekan

Sejak awal tahun hingga 26 Mei, Thailand telah mencatat 186.955 kasus COVID-19 dan 46 kematian, termasuk lima korban jiwa dalam sepekan terakhir.

img_title
VIVA.co.id
27 Mei 2025