Netanyahu Batasi Warga Palestina Solat Jumat di Masjid Al-Aqsa Selama Ramadan
- newrepublic.com
Tel Aviv, VIVA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui pembatasan ketat atas akses jamaah Palestina ke Masjid Al-Aqsa untuk salat Jumat selama bulan puasa Ramadan.
Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu mengumumkan bahwa pemerintah telah mengadopsi rekomendasi keamanan untuk mengizinkan sejumlah kecil jamaah dari Tepi Barat untuk memasuki masjid. Aturan ini mengikuti mekanisme yang sama yang digunakan tahun lalu.
"Hanya pria berusia di atas 55 tahun, wanita berusia di atas 50 tahun, dan anak-anak berusia di bawah 12 tahun yang akan diizinkan memasuki Masjid Al-Aqsa," berdasarkan pembatasan baru tersebut, dikutip dari ANews, Jumat 7 Maret 2025.
PM Israel Benyamin Netanyahu di acara peringatan Holocaust di Jerusalem, 6/5
- Amir Cohen/Pool Photo via AP
Namun, akses akan bergantung pada perolehan izin keamanan sebelumnya dan menjalani pemeriksaan keamanan menyeluruh di pos pemeriksaan yang ditentukan.
Keputusan tersebut bertepatan dengan serangan harian yang terus berlangsung oleh ratusan pemukim Israel ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci di samping peningkatan pembatasan terhadap warga Palestina yang bepergian dari Tepi Barat.
Sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, otoritas Israel telah memberlakukan tindakan ketat yang membatasi akses warga Palestina dari Tepi Barat ke Yerusalem Timur.
Masjid Al Aqsa di Yerusalem, Palestina
- AP Photo/Leo Correa
Sementara itu, polisi Israel telah mengumumkan pengerahan pasukan keamanan tambahan di kota yang diduduki selama bulan Ramadan.
Warga Palestina memandang pembatasan ini sebagai bagian dari upaya Israel yang lebih luas untuk melakukan Yahudisasi Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al-Aqsa, dan menghapus identitas Arab dan Islamnya.