Tarif 104 Persen untuk China, Gedung Putih: Karena Mereka Membalas

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sumber :
  • Agence France-Presse (AFP)

Washington, VIVA – AS mengenakan tarif 104 persen terhadap China, dan akan mulai berlaku pada Rabu (Kamis waktu Indonesia), 9 April 2025, kata Gedung Putih.

Istana: Tidak Ada Data Pribadi Warga Indonesia Diserahkan ke AS

Washington menyebut tarif balasan China hanya akan membuat Presiden AS Donald Trump semakin “murka”.

"Akan ada tarif 104 persen yang berlaku terhadap China malam ini pada tengah malam," kata Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada wartawan.

Keluarga Donald Trump Kuasai Kripto? Stablecoin, Bitcoin, dan UU Baru bikin Publik Curiga

"Presiden Donald Trump yakin China harus membuat kesepakatan dengan AS. China melakukan kesalahan karena membalas," sambungnya, dikutip dari Anadolu Ajansi, Rabu 9 April 2025.

Polemik Transfer Data, Dasco Perintahkan Komisi I DPR Segera Berdialog dengan Pemerintah

Jika China berusaha membuat kesepakatan, Leavitt optimis Trump akan sangat terbuka.

"Dia (Trump) akan melakukan yang terbaik untuk rakyat Amerika. China ingin membuat kesepakatan. Mereka hanya tidak tahu bagaimana melakukannya," ujarnya.

Selain itu, Gedung Putih menjelaskan bahwa hampir 70 negara telah menghubungi Trump untuk memulai negosiasi tarif setelah pengumumannya minggu lalu.

Trump diketahui mengumumkan pemberlakuan tarif minimum 10 persen pada semua impor dan tarif timbal balik yang lebih tinggi pada mitra dagang terbesar AS, termasuk China dan UE.

Leavitt mengatakan Trump bertemu dengan tim perdagangannya pada hari Selasa sebelumnya.

"Ia mengarahkan mereka untuk membuat kesepakatan perdagangan yang dibuat khusus dengan setiap negara yang meminta pemerintahan ini untuk membuat kesepakatan," ujarnya.

Saat ditanya apakah Trump mempertimbangkan untuk menunda penerapan beberapa tarif, Leavitt mengatakan presiden telah mengindikasikan bahwa ia tidak mempertimbangkan perpanjangan atau penundaan, dan mengharapkan tarif akan berlaku.

"Seperti yang dikatakan presiden, tarif timbal balik, yang akan terus berlaku saat kesepakatan ini dinegosiasikan dan berlangsung, akan menghasilkan pendapatan triliunan dolar bagi Amerika Serikat," imbuhnya.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin

Legislator PDIP Ingatkan Pemerintah Tak Sembarangan Transfer Data ke AS

Anggota Komisi I DPR dari PDIP, TB Hasanuddin meminta pemerintah bersikap terbuka menyusul pernyataan Gedung Putih terkait kerja sama pengelolaan data pribadi oleh AS.

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2025