Krisis Memburuk Imbas Blokade Israel, Warga Gaza Hanya Makan Satu Kali Selama 3 Hari

Gelombang pengungsian warga Palestina imbas serangan Israel.
Sumber :
  • ANTARA/Anadolu

Gaza, VIVA – Kondisi makin memprihatinkan kini dialami ratusan ribu warga Palestina di Jalur Gaza. Imbas kekejian zionis Israel dalam melakukan blokade, warga Gaza hanya mampu makan satu kali dalam dua hingga tiga hari.

Respons Ragnar Oratmangoen Lihat Bocah Gaza Diserang Drone Israel Biadab

Kondisi pilu warga Gaza itu dilaporkan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) yang menyoroti dampak kemanusiaan yang memburuk di wilayah tersebut.

“Lebih dari 66 ribu anak di Gaza menderita kekurangan gizi parah,” kata juru bicara UNRWA, Adnan Abu Hasna, dikutip dari Middle East Monitor, pada Kamis 8 Mei 2025.

61.827 Warga Gaza Tewas Sejak Agresi Militer Israel, Mayoritas Perempuan dan Anak-anak

Blokade total yang dilakukan Israel sejak 2 Maret lalu. Zionis menutup seluruh penyeberangan ke Gaza dan melarang masuknya makanan, air, bantuan medis, dan kebutuhan kemanusiaan lainnya.

Laporan dari pemerintah setempat, lembaga hak asasi manusia, dan organisasi internasional menyebutkan aksi blokade perdalam krisis kemanusiaan yang telah mengerikan sejak lama.

Bantah Pernah Berunding dengan Israel soal Evakuasi Gaza, Begini Penjelasan Menlu

Data dari kantor media pemerintah Gaza menunjukkan sedikitnya 57 warga Palestina telah meninggal akibat kelaparan sejak Oktober 2023. Menurut data Bank Dunia, saat ini, hampir 2,3 juta warga Gaza hidup sepenuhnya tergantung pada bantuan kemanusiaan.

VIVA Militer: Invasi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • AP/Moti Milrod

Langkah terbaru Israel untuk mengatur distribusi bantuan melalui kontraktor keamanan swasta asal Amerika Serikat memicu penolakan keras dari PBB. Penolakan juga disuarakan oleh puluhan lembaga bantuan internasional.

Mereka menilai rencana tersebut tidak sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. Langkah Israel juga sulit dijalankan secara logistik karena dapat membahayakan keselamatan warga sipil serta staf lokal.

"UNRWA tidak akan menjadi bagian dari rencana baru Israel untuk distribusi bantuan di Gaza, karena rencana itu sama sekali tidak mematuhi standar PBB,” jelas Abu Hasna.

Sementara, Tim Kemanusiaan PBB di Gaza menyampaikan mereka hanya dapat mendukung rencana yang menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan, kenetralan, kemandirian, dan ketidakberpihakan.

Adapun sejak Israel melakukan serangan brutal ke Gaza pada Oktober 2023, sudah lebih dari 52.500 warga Palestina tewas. Sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Bantuan untuk Palestina

Bantuan Masyarakat RI Siap Dikirim ke Palestina, Baznas Ungkap Jalur Pengirimannya

Baznas memastikan kesiapan pengiriman logistik bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia untuk Palestina, di Gudang Sirkah Alamiah, Mesir.

img_title
VIVA.co.id
16 Agustus 2025