Dokter Kandungan di Garut Juga Lecehkan Pasien di Kamar Kosnya, Begini Modusnya

Garut, VIVA – Polres Garut Jawa Barat mengungkap adanya fakta baru dari kasus pelecehan seksual yang dikakukan oleh oknum dokter kandungan berinisial dr. MSF alias Iril (32) terhadap sejumlah pasiennya. Polisi mengatakan bahwa tersangka MSF melakukan aksi pelecehan seksual tidak hanya di ruang pemeriksaan, tetapi juga dilakukan di kediaman tersangka. 

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan bahwa peristiwa itu berawal saat korban AED (24) memeriksakan kesehatan kepada tersangka. Tiga hari kemudian tersangka mendatangi rumah korban untuk memberikan suntik obat penyakit tertentu. Namun setelah itu, tersangka justru minta diantar pulang oleh korban dan meminta uang untuk pembayaran obat.

"Saat tiba di rumah tersangka (kos) lalu korban dibawa masuk ke dalam rumah dengan dalih pembayaran obat dilakukan di dalam rumah," ujarnya, Kamis 17 April 2025.

Saat di dalam rumah itulah, tersangka lalu mengunci pintu dan melakukan pelecehan seksual dengan mencium leher korban. Lalu tersangka juga mencoba menjamah beberapa bagian sensitif pada tubuh korban. Mendapat perlakuan tersebut, korban kemudian melawan hingga berhasil melarikan diri.

"Korban berupaya mengancam lapor, namun tersangka tak mempedulikannya," ungkap Hendra.

Hendra mengatakan, untuk pengobatan awal yang dijalani korban AED dilakukan di Klinik Karya Harsa. Seusai berobat, tersangka menawarkan pengobatan visit atau kunjungan ke rumah pasien. Karena tersangka MSF datang menggunakan ojek online, maka pulangnya minta diantar korban dan pembayaran pengobatan dilakukan di rumah tersangka.

"Modus itulah yang dipergunakan tersangka MSF dalam melancarkan aksinya untuk melakukan pelecehan seksual," katanya.

Sementara itu untuk kasus video viral aksi MSF yang terekam kamera CCTV di Klinik Karya Harsa hingga saat ini belum jelas. Polisi hingga saat ini masih membujuk korban untuk segera melapor.

KPK Cegah 8 Tersangka Kasus Pemerasan TKA di Kemnaker ke Luar Negeri

Pencegahan ke luar negeri itu dilakukan KPK per Rabu, 4 Mei 2025.

VIVA.co.id

5 Juni 2025