Dosen UIN Mataram Nekat Cari Mahasiswi yang Melaporkannya ke Polda NTB Terkait Pencabulan

Ilustrasi pencabulan wanita
Sumber :
  • Istimewa/Supriadi Maud/VIVA.

Lombok, VIVA – Seorang dosen dari Universitas Islam Negeri, UIN Mataram, nekat mendatangi Polda NTB untuk mencari mahasiswi yang melapornya atas kasus dugaan pencabulan. Dosen berinisial W tersebut tiba-tiba tanpa dipanggil penyidik mendatangi Polda NTB hendak bertemu pelapor.

Operasi SAR Diperpanjang: 3 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Ditemukan di Perairan Jembrana

Dia diduga kesal karena korban melaporkan dirinya, Selasa, 20 Mei 2025. Koordinator Aliansi Stop Kekerasan Seksual, Joko Jumadi mengungkapkan dirinya saat itu mendampingi korban di Polda NTB. Namun tiba-tiba W datang tanpa ada panggilan kepolisian.

“Dalam sejarah terduga pelaku mendatangi Polda NTB. Awalnya diduga untuk melabrak korban,” ujarnya.

Komunikasi Terakhir Diplomat Kemlu Sebelum Ditemukan Tewas Dilakban

Namun sebelum W bertemu korban, dia diamankan pihak kepolisian dan langsung diinterogasi. Dari hasil interogasi tersebut, W akhirnya mengakui perbuatannya. Alih-alih melabrak korban, dia justru datang untuk menyerahkan diri.

Joko menjelaskan, kasus ini terjadi dalam kurun waktu 2021 sampai 2024. Ada sekitar tujuh korban diidentifikasi dan baru lima korban yang berani melaporkan kasus ini.

Cekcok di Kios BRIlink Berujung Pembacokan, Pelanggan Luka di Kepala

“Baru lima yang berani lapor. Hari ini tiga orang yang datang (beri keterangan). Besok Kamis dua lagi,” ujarnya.

Modus yang digunakan W untuk menjerat korban, dengan manipulasi meminta para korban menjadikan dirinya ayah batin. Dia melakukan aksi bejatnya di asrama putri yang secara korban dia adalah pimpinan asrama. Dia mencabuli salah satu korban di depan rekan korban lainnya.

“Korban disuruh tidur di salah satu tempat, di sana ada beberapa orang. Kemudian dia melakukan kepada salah satu korban. Sehingga teman di sebelahnya tahu,” ujar Joko.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram ini menyebut, aksi yang dilakukan W merupakan relasi kuasa yang membujuk korban mau menuruti kehendaknya.

Namun dia menegaskan perbuatan pelaku masih masuk dalam ranah cabul, bukan merupakan persetubuhan.

Ilustrasi mobil polisi di lokasi kejadian.

Bocah 1 Tahun di Ciracas Diduga Dianiaya Pengasuh, Wajah Lebam dan Ada Luka Sundutan Rokok

Aksi kekerasan itu terungkap setelah video kondisi bocah malang itu viral di media sosial Instagram.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2025