Bahas Cadar dan Celana Cingkrang, Anggota DPR: Pak Menteri Hati-hati

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar agenda rapat dengan Kementerian Agama Republik Indonesia, terkait masalah evaluasi anggaran tahun 2019 serta rencana program 2020 dan membahas isu yang hangat saat ini, termasuk soal cadar dan celana cingkrang.

Anggota DPR Minta Moge Bisa Masuk Tol, Begini Aturannya

Rapat Menteri Agama Fachrul Razi bersama Komisi VIII DPR ini merupakan yang pertama kali dilakukan. Isu yang diangkat dalam rapat itu, salah satunya soal  cadar dan celana cingkrang yang pernah diutarakan Fachrul.

Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto mengatakan, apa yang disampaikan oleh Menag berpotensi akan  menyakiti hati orang-orang yang sejak lama menggunakan cadar dan celana cingkrang, tapi setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Formappi Catat 45 Anggota DPR Alami PAW, Maju Pilkada hingga Masuk Kabinet Prabowo

"Menurut kami Pak Menteri harus hati-hati. Bagaimana orang baik-baik selama ini merasa tersinggung dengan cadar," ujar Yandri di Nusantara II DPR Jakarta, Kamis, 7 November 2019.

Apalagi, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan radikalisme tidak ada kaitannya dengan agama. "Menyimpulkan cadar dan cingkrang berkaitan dengan radikal tentu harus kita  kaji lebih dalam," ujarnya.

Anggota KPUD dan Ketua Bawaslu Bungo Dilaporkan ke DKPP, DPR Sebut PPN 12% Hanya untuk Barang Mewah

Sementara itu, Menag Fachrul Razi menyatakan, pihaknya akan menjelaskan secara rinci mengenai pernyataan pengaturan cadar dan celana cingkrang. "Saya rasa saya senang bapak mengangkatnya (isu cadar dan celana cingkrang) dan ini saya gunakan klarifikasi," ujar Fachrul Razi.

Evakuasi Warga Terdampak Banjir di Wilayah Jakarta

Banjir Jabodetabek, Pimpinan DPR: Pemda Harus Tanggap dan Sigap Bantu Warganya

Hujan deras mengguyur area Jabodetabek memicu meluapnya sungai yang akhirnya merendam berbagai area pemukiman.

img_title
VIVA.co.id
5 Maret 2025