Sebelum Mahasiswa UKI Tewas Diduga Dikeroyok, Ada Pesta Miras

Jakarta, VIVA - Polisi mengungkap sempat ada pesta minuman keras atau miras, sebelum mahasiswa Fisipol Universitas Kristen Indonesia atau UKI, Kenzha Erzha Walewangko (22), tewas diduga dikeroyok.

Hal itu diketahui dari keterangan saksi yang diperiksa polisi. Menurut keterangan saksi atas nama EFW, pesta miras terjadi pada hari Selasa, 4 Maret 2025, sekira pukul 16.30 WIB.

"Meminum minuman beralkohol jenis arak Bali bersama dengan ketiga-temannya yaitu A dan H," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, Jumat, 7 Maret 2025.

Kemudian, pada pukul 17.00 WIB, saksi EFW pergi beli miras lagi. Dalam perjalanan keluar kampus, dia berpapasan dengan korban. Saat itu, korban pun bertanya ke EFW mau ke mana dan dijawab EFW mau beli arak Bali di toko kawasan Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur.

"Setelah membeli minuman tersebut, antara saksi dan korban minum bersama dengan A, H, K, J, S dan R di taman perpustakaan kampus UKI," katanya.

Singkat cerita, dalam pesta miras ini tiba-tiba terjadi cek-cok mulut yang tak diketahui apa penyebabnya. Namun, cek-cok reda tapi kemudian terjadi lagi. Bahkan, pada cekcok yang kedua sampai dilerai sekuriti kampus.

"Kemudian EFW memapah korban ke arah pintu keluar. Pada saat di pintu keluar, saksi EFW tinggal, karena mengira korban akan mengambil sepeda motornya untuk pulang," ujar dia.

Tapi, ketika EFW kembali ke arah saung, korban tidak ke sepeda motornya malah ke pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar. Akibat hal ini, korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan. Sejatinya korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) tapi dia tak tertolong.

"Kemudian korban diangkat oleh seseorang yang tidak dikenal oleh saksi EFW, dengan kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah yang kemudian dibawa ke IGD RS UKI Cawang Jakarta Timur," katanya lagi.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko, dilaporkan tewas dalam sebuah insiden yang masih dalam penyelidikan. Kepolisian Metro Jakarta Timur memastikan adanya peristiwa tersebut, namun penyebab kematian korban masih dalam pendalaman lebih lanjut.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, dalam keterangannya menyebut bahwa pihak kepolisian sedang mengumpulkan keterangan saksi dan alat bukti untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.

“Mahasiswa benar tewas. Tapi penyebab tewasnya itu yang masih diselidiki dan didalami oleh pihak Polrestro Jaktim. Kita masih pendalaman terhadap keterangan para saksi dan alat bukti lain,” ujarnya dalam komunikasi tertulis, Kamis 6 Maret 2025.

Halaman Selanjutnya

Tapi, ketika EFW kembali ke arah saung, korban tidak ke sepeda motornya malah ke pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar. Akibat hal ini, korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan. Sejatinya korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) tapi dia tak tertolong.