Jejak Perusahaan Herman Hery di Pengadaan Bansos COVID-19

Sidang kasus suap dana bansos (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA

"Saya lapor penggunakan uang perusahaan setiap putaran, sudah beli sekian, penggunaan sekian tapi tidak terlalu detail. Beliau (Herman Hery) juga hanya menyampaikan jangan sampai ada keterlambatan karena mengakitabkan anomali tidak bisa membayar ke Dwimukti," kata Ivo.

Kemnaker Minta Perusahaan di Indonesia Bikin Betah Pekerjanya

Kepemilikan Perusahaan
Di PT Dwimukti Graha Elektrindo yang disebut milik Herman Hery, Ivo Wongkaren adalah anak buahnya. Ivo menjelaskan komposisi kepemilikan saham perusahaan penyuplai barang bansos sembako itu dalam sidang di Pengadilan Tipikor kemarin.

"Apa pemilik PT Dwimukti adalah Herman Hery?" tanya jaksa penuntut umum (JPU) KPK M Nur Azis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin.

Terima Aduan Tiga Desa di Ketapang soal Sengketa Lahan, DPR Bakal Panggil Perusahaan dan ATR/BPN

"Iya, beliau anggota DPR dari PDIP, ketua Komisi III," jawab Ivo.

"Sebagai pemilik?" tanya jaksa.

"Pemilik saham 100 persen, 'direct' dan 'indirect' Pak Herman Hery," jawab Ivo.

"Tahu dari mana pemilik 100 persen saham?" tanya ketua majelis hakim Muhammad Damis.

"Dari anggaran dasar perusahaan, saya pernah baca," jawab Ivo.

"Di dalam anggaran dasar disebut kepemilikan saham tunggal?" tanya hakim Damis

"Direct dan indirect, ada atas nama istrinya, ada atas nama anaknya," jawab Ivo.

"Berarti bukan dia sendiri, tidak logis kalau perusahaan terbatas pemegang saham hanya 1, menurut UU Perseroan Terbatas pemegang saham minimal 2," tambah hakim Damis.

"Kalau Vonny Kristiani siapa?" tanya jaksa.

"Istri beliau," jawab Ivo.

"Floreta Tanne?" tanya jaksa.

"Masih saudara beliau," jawab Ivo.

"Stevano Rizki?" tanya jaksa.

"Anak beliau," jawab Ivo.

Ivo sendiri mengaku tidak menduduki jabatan pengurus saat pelaksanaan bansos dilakukan pada April-November 2020.

"Saya tidak menjadi pengurus di PT Dwimukti saat bansos, tapi saya direktur di salah satu perusahaan beliau. Saya yang bawa usulan ini ke PT Dwimukti grup untuk membiayai PT Anomali," ungkap Ivo.

PT Anomali Lumbung Artha diketahui mengerjakan tahap 3, 5, 6 dan 7 dengan total 1.506.900 paket. Terkait keluar masuk uang, Ivo mengatakan melaporkannya ke Herman Hery.

"Saya lapor penggunaan uang perusahaan setiap putaran, sudah beli sekian, penggunaan sekian tapi tidak terlalu detail. Beliau (Herman Hery) juga hanya menyampaikan jangan sampai ada keterlambatan karena mengakibatkan Anomali tidak bisa membayar ke Dwimukti," kata Ivo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya