Rubicon Mario Dandy Gak Laku Dilelang, Harganya Diturunkan

Mobil Rubicon Mario Dandy dihadirkan dalam rekonstruksi
Sumber :
  • VIVA/Zendy Pradana

Jakarta – Mobil mewah jenis Jeep Rubicon Wrangler milik Mario Dandy bakal dilelang lagi oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan atau Kejari Jaksel gegera tidak laku.

Silfester Matutina Belum Juga Dieksekusi, Sahroni Beri Respons Menohok

"Saat ini belum laku terjual, akan kita lelang kembali dalam waktu dekat," ucap Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Haryoko Ari Prabowo, Jumat, 26 April 2024.

Mobil Jeep Rubicon yang digunakan tersangka Mario Dandy menganiaya anak pengurus GP Ansor, David

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana
KPK Sita Rubicon hingga Uang Rp2,4 Miliar dari OTT di Inhutani V

Kata dia, hari ini cuma ada satu orang peserta. Namun, yang bersangkutan juga tidak melakukan penawaran.

"Belum, hari ini hanya satu peserta dan tidak melakukan penawaran," katanya.

Dosen UGM Ditahan Kasus Korupsi Pembelian Fiktif Kakao Senilai Rp 7 Miliar

Meski begitu, perihal kapan jadwal ulang pelelangan bakal dilakukan belum dirinci. Dia menambahkan, harga limit Rubicon ini pun akan diturunkan dari harga sebelumnya.

"Kemungkinan kita turunkan," kata dia lagi.

Mobil Jeep Rubicon yang digunakan tersangka Dandy menganiaya anak petinggi Ansor

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana

Sebelumnya diberitakan, lelang mobil mewah jenis Jeep Rubicon Wrangler milik Mario Dandy telah diumumkan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan atau Kejari Jaksel. Harga limit mobil itu adalah Rp809 juta.

Informasi soal harga mobil tersebut diketahui dari postingan resmi akun Instagram Kejari Jaksel yakni @kejari_jakarta_selatan yang dikutip pada Jumat, 19 April 2024.

"Harga limit Rp809.300.000, uang jaminan Rp242.790.000," demikian seperti dikutip dalam postingan, Jumat, 19 April 2024.

Terdakwa Gregorius Ronald Tannur saat jalani persidangan di PN Surabaya.

Remisi Ronald Tannur Dinilai Sulit Diterima Publik, Pengamat Hukum Pidana: Harus Ada Orang Independen dan Transparan

Pengamat Hukum Pidana UI, Aristo Pangaribuan, menilai sulit meyakinkan publik soal remisi Ronald Tannur. Ia menyarankan sistem remisi dibuat transparan dan independen

img_title
VIVA.co.id
19 Agustus 2025