Kunker ke Makassar, Once Mekel DPR Soroti Fenomena Perundungan di Sekolah

Anggota Komisi X DPR Elfonda Once Mekel.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Delegasi DPR melalui Komisi X DPR yang membidang persoalan pendidikan melakukan kunjungan kerja ke Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis-Sabtu 28-30 November 2024. Salah satu yang didatangi DPR adalah SMPN 6 Makassar.

DPR Segera Panggil Mendikdasmen Bahas Putusan MK soal Pendidikan SD-SMP Gratis

Hadir dalam kesempatan itu, Anggot DPR Fraksi PDIP Elfonda Mekel alias Once. Dia menyoroti fenomena kekerasan dan perundungan di satuan sekolah

Once mengapresiasi adanya pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan. Bagi dia, upaya itu sebagai salah satu bentuk serius pemerintah dalam menangani masalah kekerasan di lingkungan sekolah. 

RUPTL 2025–2034 Dinilai Bentuk Optimisme Indonesia Hadapi Perubahan Iklim

Ia mengatakan demikin karena merujuk Peraturan Menteri Pendidikan Ristek Nomor 46 Tahun 2023 yang menyebutkan perlunya pembentukan satuan penanganan tindak kekerasan di sekolah.

“Tentu harapan kita semua Indonesia jauh dari kekerasan apalagi di satuan pendidikan di sekolah harusnya bebas dari kekerasan seksual, bullying, dan intoleransi," kata Once, dalam keterangannya, Sabtu, 30 November 2024.

DPR Ingatkan Negara soal APBN-APBD untuk Sekolah SD-SMP Gratis

Dia menuturkan penting menerapkan budaya anti kekerasan di sekolah. Upaya itu bisa dimulai dari keluarga.

"Saya juga menyinggung supaya kita harus mengedepankan budaya non violence yang harus dimulai dari keluarga dan juga lingkungan kita sendiri,” jelas Once.

Lebih lanjut, dia menambahkan pentingnya kewaspadaan terhadap keberadaan konten-konten negatif di ruang digital di media sosial. Menurutnya, keberadaan konten negatif tersebut selayaknya tak untuk dinikmati dan dilihat oleh anak-anak yang tak sesuai dengan umurnya.

Pun, dia menuturkan penting langkah pembatasan agar konten negatif tidak terekspos kepada anak-anak. Kata Once, proses tumbuh kembang anak mesti diperhatikan agar cara berpikir tak keliru.

"Karena itu sangat bisa mempengaruhi proses tumbuh kembang dan cara berpikir mereka kedepan. Jangan sampai muncul keyakinan baru melalui tindakan-tindakan kekerasan sebagai jalan untuk mereka menyelesaikan masalah,” tutur politikus yang juga musisi itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya