Polisi Temukan 2 DNA Misterius saat Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Plaza
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mengungkap, ada dua profil Deoxyribonucleic Acid (DNA) yang tak cocok dengan 14 individu yang dilaporkan hilang. Kedua profil DNA itu berjenis kelamin laki-laki.
“Dengan adanya dua profil DNA yang tadi saya sampaikan, berarti kemungkinan, menurut kami, kesimpulan kami menunjukkan terhadap dua individu yang tidak dilaporkan, yang belum ada laporannya,” kata Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Nyoman Eddy Purnama Wirawan, Rabu, 5 Maret 2025.
Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan.
- ANTARA/Siti Nurhaliza.
Kata dia, tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri telah menerima sebanyak 14 orang yang dilapor hilang serta menerima 16 kantong jenazah dalam kejadian ini. Ada body part dari enam kantong jenazah yang tak bisa diperoleh profil DNA-nya gegara kondisi jasad yang sangat rusak buntuf hangus terbakar.
Kemudian, enam korban dari 16 kantong jenazah kebakaran Glodok Plaza berhasil diindentifikasi dan trlah diserahkan kepada keluarga. Mereka adalah Desti Eka Putri Suwarno, Keren Shallom Jeremiah, Ade Aryati, Zukhi Fitria Rahdja, Aulia Belinda Kurapak, dan Oshima Yukari. Dari hasil analisis dan evaluasi (Anev) RS Polri, ada delapan individu yang saat ini belum ditemukan dari laporan orang hilang yang diterima.
“Kalau kami kelompokkan, jadi dua. Enam individu perempuan dan dua individu laki-laki,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur menghentikan proses identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat.
Kebakaran di Glodok Plaza
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Hal itu dikemukakan Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan saat konferensi pers kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 5 Maret 2025.
"Dengan hasil upaya maksimal yang kami laksanakan, maka operasi proses Identifikasi Korban Bencana (DVI), kami nyatakan ditutup," kata Nyoman Eddy.