5 Skema Pergerakan Jemaah Saat Puncak Haji Dibahas dengan 8 Syarikah

Suasana hotel jemaah haji Indonesia berada di sekitar Masjid Nabawi, Madinah.
Sumber :
  • Syahdan Nurdin/MCH 2025

Makkah, VIVA – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggelar rapat koordinasi intensif dengan 8 syarikah penyedia layanan jemaah haji Indonesia. Dalam pertemuan yang digelar selama dua hari di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah tersebut, dibahas lima skema utama pergerakan jemaah saat fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Jemaah Haji Aceh Terima Dana Wakaf Rp8,6 Juta di Makkah, Ini 5 Aset Produktif Habib Bugak Asyi

Lima skema itu meliputi pemberangkatan dari Makkah ke Arafah, pergerakan Arafah ke Mina (Murur), perpindahan Arafah–Muzdalifah–Mina (Taraddudi), mobilitas program Tanazul, serta skema Nafar Awal dan Nafar Tsani.

Calon jemaah haji Indonesia membaur dengan jemaah lain di Masjid Nabawi, Madinah

Photo :
  • Dhimas/MCH 2025
Komitmen Irjen Kemenag pada Pengawasan Berdampak: Solutif, Kolaboratif dan Berkelanjutan

“Tahun ini, kami menggelar serial rapat dengan delapan Syarikah untuk memahami dan mendiskusikan konsep yang disiapkan masing-masing Syarikah terkait pergerakan jemaah haji Indonesia saat puncak haji di Armuzna,” terang Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi di Makkah, Selasa (20/5/2025).

Rapat tersebut diikuti oleh delapan syarikah mitra Indonesia, yaitu Dluyuful Bait, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea, Alrifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.

9 Imbauan Arab Saudi: Patuhi Jadwal Pergerakan Arafah, Muzdalifah, dan Mina hingga Kartu Nusuk

Masing-masing syarikah memaparkan skema layanan mereka secara bergantian, lalu didiskusikan bersama tim PPIH yang terdiri dari berbagai bidang seperti layanan umum, transportasi, bimbingan ibadah, perlindungan jemaah, serta mitigasi haji.

Menurut Muchlis, meski setiap syarikah memiliki pendekatan berbeda, namun terdapat titik temu yang bisa diselaraskan untuk kepentingan jemaah. “Setiap Syarikah sudah mempresentasikan konsepnya. Secara umum, ada persamaan antara satu dengan lain. Setelah ini kita akan dalami sambil mengidentifikasi setiap tantangan yang perlu diantisipasi, lalu kita rumuskan model pergerakan untuk bisa menjadi perhatian bersama,” tegasnya.

Lebih lanjut, Muchlis menjelaskan adanya sejumlah perubahan penting dalam penyelenggaraan haji tahun ini. Di antaranya, pengelolaan transportasi di Armuzna kini tidak lagi berada di bawah Kementerian Haji, melainkan dikendalikan langsung oleh Hay’ah Malakiyyah li Madinat Makkah wa Masyair al-Muqaddasah (Royal Commission). Selain itu, pergerakan jemaah kini berbasis syarikah, bukan lagi berdasarkan kelompok terbang (kloter). “Ketiga, kita tahun ini dilayani oleh delapan Syarikah. Ini yang menjadi tantangan tersendiri dan diharapkan semua pihak bisa melakukan yang terbaik dalam memberikan layanan kepada jemaah haji,” sebut Muchlis.

PPIH Arab Saudi menegaskan bahwa hasil kajian atas skema dari tiap syarikah akan segera dirumuskan untuk dilaporkan kepada pimpinan. “Fokus kita adalah bagaimana jemaah haji Indonesia bisa menjalankan proses puncak haji dengan aman dan nyaman. Semoga jemaah mendapat haji mabrur,” tandas Muchlis.

Jemaah haji khusus Indonesia tiba di bandara Internasional Taif

Perdana, 44 Jemaah Haji Khusus Tiba di Bandara Internasional Taif, 70 Km dari Makkah

Sebanyak 44 jemaah haji khusus dari Indonesia tiba di Bandara Internasional Taif, Arab Saudi, menjadi rombongan perdana yang mendarat di bandara tersebut untuk musim haji

img_title
VIVA.co.id
29 Mei 2025