Tinjau Progres Sekolah Rakyat di Bekasi, KSP: Miliki Fasilitas Ideal Bagi Belajar Siswa

Kemensos dan KSP meninjau Progres Sekolah Rakyat di Bekasi
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Bekasi, VIVA – Wakil Kepala Staf Kepresidenan M. Qodari bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo meninjau progres revitalisasi Sekolah Rakyat di Sentra Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 3 Juni 2026.

Mensos Sebut Siswa Sekolah Rakyat Bisa Kuliah Pakai Beasiswa

Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan kesiapan fasilitas yang mendukung pendidikan dan kesejahteraan rakyat kurang mampu.

Ilustrasi Pendidikan Tidak Penting

Photo :
  • vstory
Momen Mensesneg Nangis Ceritakan Chelsea, Siswi Sekolah Rakyat yang Idap Penyakit Langka

Turut hadir dalam kunjungan tersebut Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Timothy Ivan Triyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico, serta Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Supomo.

“Kami dari Kantor Staf Presiden memiliki tugas untuk memonitor, mengevaluasi, dan debottlenecking kendala dari program-program prioritas nasional. Salah satunya adalah program Sekolah Rakyat yang menjadi amanat Kementerian Sosial,” ujar M. Qodari, Selasa.

Internet 100 Mbps untuk Sekolah Rakyat

Menurut M. Qodari, kunjungan lapangan ini bertujuan memastikan konsep perencanaan yang sudah dirumuskan di tingkat pusat dapat diimplementasikan dengan baik. Ia menyampaikan apresiasi atas kualitas fasilitas di Sentra Pangudi Luhur yang bersih, tertata rapi, dan dilengkapi berbagai sarana pendukung.

“Sentra ini menjadi pusat layanan Kementerian Sosial pada berbagai macam kelompok yang kurang beruntung, jadi pertama-tama bahwa ini adalah wujud nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap warganya yang kurang beruntung. Bentuk dari kehadiran negara bagi orang-orang yang kurang mampu, yang tersisihkan yang ditangani oleh Kemensos,” ungkapnya.

Di Sentra Pangudi Luhur, M. Qodari beserta rombongan meninjau berbagai fasilitas seperti asrama siswa, ruang kelas, laboratorium, klinik, lapangan olahraga, dan fasilitas pendukung lainnya.

Ia menyebutkan bahwa konsep Sekolah Rakyat di tempat ini ideal karena memiliki fasilitas yang memadai untuk dijadikan tempat pembelajaran bagi para siswa, karena didukung fasilitas yang lengkap mulai dari ruang kelas, toilet, laboratorium, lapangan, asrama dan sarana penunjang lainnya.

“Sekolah Rakyat ini tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga membangun karakter dan keterampilan. Saya kira pilihan Presiden memberikan amanah ini kepada Kemensos sudah sangat tepat, mengingat fasilitas yang memadai dan kesiapan yang baik,” tambahnya.

M. Qodari optimistis, dengan kolaborasi berbagai kementerian dan lembaga, program Sekolah Rakyat dapat menjadi contoh kerjasama lintas sektor yang baik dalam pemerintahan Presiden Prabowo. 

Selain itu, Qodari menyebut revitalisasi Sekolah Rakyat di Sentra Pangudi Luhur Bekasi menjadi bukti konkret bahwa negara hadir dan serius memperjuangkan hak-hak rakyat kecil. 

Ke depan, pemerintah akan memastikan program ini berjalan dengan baik dan menjadi model kerjasama antar-kementerian yang efektif dan berkelanjutan.

“Kami di KSP akan terus memonitor, memberi masukan, dan membantu menyelesaikan hambatan yang mungkin muncul. Sejauh ini, perencanaan yang saya lihat di sini sudah sangat rasional dan progresnya juga terlihat nyata,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menjelaskan bahwa revitalisasi Sentra Pangudi Luhur merupakan bagian dari 100 titik Sekolah Rakyat yang akan dibuka tahun ini. Targetnya, pada bulan Juli mendatang, seluruh Sekolah Rakyat sudah siap menerima siswa dan memulai proses belajar-mengajar.

“Presiden memerintahkan tahun ini membuka 100 Sekolah Rakyat. Kami tidak mungkin memulai dari nol, sehingga kami memanfaatkan aset-aset Kemensos yang direvitalisasi, seperti ruang kelas yang diperbaiki, asrama, dan fasilitas pendukung lainnya,” jelas Agus Jabo.

Kemensos dan KSP meninjau Progres Sekolah Rakyat di Bekasi

Photo :
  • Dok. Istimewa

Menurutnya, untuk Sentra Pangudi Luhur sendiri, tahun ini akan dibuka 9 rombongan belajar setingkat SMA dengan total 180 siswa. Program ini ditujukan untuk memberikan akses pendidikan kepada keluarga miskin dan miskin ekstrem. Selain ilmu pengetahuan, para siswa juga dibekali keterampilan agar mampu mandiri dan berkontribusi bagi keluarga.

“Pak Presiden menginginkan siswa Sekolah Rakyat ini memiliki ilmu, karakter kebangsaan dan keagamaan, serta keterampilan yang bisa langsung diterapkan. Ini adalah upaya memutus rantai kemiskinan di Indonesia,” ujar Agus Jabo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya