Qodari Ingatkan Pejabat Tak Flexing: Jangan Sampai Gua Susah, Lu Senang-senang!
- tvOne
Jakarta, VIVA – Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari mengingatkan agar para pejabat negara tak pamer harta kekayaan atau flexing. Bahkan, ia memamerkan hanya menggunakan jam tangan merk seiko.
Menurutnya, sebagai pejabat publik, mereka tidak boleh bergaya hidup mewah atau flexing.
"Dan jam tangan Seiko. Enggak boleh flexing. Jadi pejabat publik itu, masyarakat maunya enggak boleh mewah-mewah. Karena anggarannya dari uang negara. Nah, uang negara dari pajak rakyat. Jangan sampai gua (masyarakat) susah-susah, lu senang-senang," kata Qodari kepada wartawan di kantornya, Senin, 22 September 2025.
Viral Hyundai Genesis G80 Electric pelat sipil pakai strobo
- Screenshot Instagram
Qodari juga menyinggung soal penggunaan strobo. Ia mengaku jarang menggunakan strobo saat bepergian ke luar kantor, kecuali dalam keadaan mendesak.
"Saya sendiri dari beberapa waktu yang lalu sudah mengatakan saya setop pakai patwal. Eh, bukan patwal, voorijder ya? Pakai motoris. Jadi sebelum ini rilis, M Qodari sudah melaksanakan. Tetap ada mobil Walpri. Hanya pada kondisi-kondisi tertentu saja menggunakan strobo. Kalau misalnya harus mengejar meeting dan yang lain-lain. Selebihnya, tidak dipakai," katanya.
Sebelumnya, Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengumumkan pembekuan penggunaan strobo dan sirene pada mobil patwal. Kebijakan ini diambil setelah pihaknya menerima banyak keluhan masyarakat, terutama melalui media sosial.
“Saya bekukan penggunaan suara-suara itu untuk pengawalan. Banyak masyarakat terganggu, apalagi kalau lalu lintas padat. Jadi ini kita evaluasi. Memang ada aturannya kapan sirene boleh dipakai, tapi untuk sekarang lebih baik dihentikan dulu,” ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat 19 September 2025.
VIVA Otomotif: Mobil pakai strobo di jalan tol
- Tangkapan layar Instagram @fakta.jakarta
Agus juga menambahkan, aspirasi masyarakat termasuk dari generasi muda menjadi pertimbangan penting dalam evaluasi tersebut. “Sementara kita bekukan, semoga tidak perlu pakai ‘tot tot’ lagi. Setuju ya?” tambahnya.