Jemaah Haji Ilegal Asal Pamekasan yang Meninggal di Makkah, Ternyata Bayar Rp105 Juta ke Travel

Kerabat SM, Jemaah Haji Ilegal Asal Pamekasan yang Meninggal Dunia di Makkah
Sumber :
  • antv/tvOne

Pamekasan, VIVA - SM, Warga Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa timur, jemaah haji ilegal yang meninggal akibat dehidrasi di Makkah.

Ozzy Osbourne Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun

SM meninggal dunia setelah memaksakan diri untuk memasuki Makkah lewat jalur tikus bersama kedua temannya di Gurun Pasir menggunakan taxi gelap untuk bisa menunikan haji, namun nasib berkata lain.

Kerabat SM, Jemaah Haji Ilegal Asal Pamekasan yang Meninggal Dunia di Makkah

Photo :
  • antv/tvOne
Profil Pangeran Al-Waleed, Sleeping Prince yang Meninggal Dunia usai Koma 20 Tahun

Junaidi, warga Desa Blumbungan kerabat dari SM mengatakan bahwa korban bersama kedua temannya lewat jalur tikus untuk menjalankan ibadah haji, namun SM diketahui meninggal karena memaksa masuk lewat Gurun Pasir di Makkah.

Sedangkan, kedua temannya selamat. Namun, saat ini keduanya masih dilakukan perawatan medis karena dehidrasi akibat cuaca panas di gurun.

Penyebab 'Sleeping Prince' Arab Saudi Al-Waleed Koma 20 Tahun hingga Meninggal Dunia

Menurut Junaidi, SM berangkat pada tanggal 25 April 2025, menggunakan jalur trevel umruh asal Sampang Madura.

"Dia berangkat bersama saudara ibunya, tapi saudara ibunya sehat dan kini berada di penginapan Makkah, belum bisa dipulangkan," kata Junaidi dikutip pada Rabu, 4 Juni 2025.

Kedua orang asal Pamekasan itu berangkat menggunakan visa Ziarah, dengan iming-iming travel umroh bayar uang Rp105 juta.

"Dia diiming-imingi uang sebesar Rp105 juta oleh travelnya, dan ia bayar Rp210 juta bersama saudara ibunya. Katanya bisa berangkat menunaikan haji tahun ini, tapi ternyata di Makkah dicegah," paparnya.

Menurut Junaidi, pihak keluarga saat ini sangat terpukul dan berharap pihak travel tanggung jawab serta mengembalikan sisa uang yang dibayar korban.

"Pihak keluarga minta pertanggungjawaban dari trevel untuk sisa uang dari Rp105 juta itu dikembalikan," jelas Junaidi.

Selain itu, kata dia, pihak keluarga sebelumnya sudah komunikasi dengan KJRI dan pihak Otoritas Arab Saudi soal proses jenazah SM.

"Awal keluarga minta jenazah dipulangkan, karena kendala ekonomi akibat biaya yang diminta sebesar 12 ribu real, sehingga keluarga memilih jenazah SM dimakamkan di Makkah," ujarnya.

Kini, Keluarga besar di Pamekasan masih menunggu informasi selanjutnya dari KJRI dan pihak Otoritas Arabsaudi soal jenazah SM, dan berharap pemerintah serta sejumlah pihak untuk membantunya.

Laporan: Veros Afif

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya