Pengakuan Mengerikan Penumpang Ceritakan Detik-detik KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
- ANTARA/Gembong Ismadi
Jembrana, VIVA – Beberapa penumpang Kapal Motor Penyebrangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang selamat memberikan kesaksian tenggelamnya kapal tersebut yang berlangsung sangat cepat.
"Sekitar tiga menit setelah oleng kapal sudah terbalik. Saya masih sempat meloncat," kata Bejo Santoso, salah seorang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya saat ditemui di ruang VIP Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis yang juga digunakan sebagai pos terpadu untuk musibah ini.
Sepanjang yang bisa diingat, dirinya melompat menyelamatkan diri bersama puluhan penumpang lainnya, yang belakangan diketahui banyak yang selamat.
Dia juga mengatakan, dirinya bisa segera menjangkau jaket pelampung dan lompat ke laut saat kapal miring dengan ekstrem karena berada di sisi luar samping kapal.
Basarnas Bali turunkan Pos Sar Jembrana bantu cari penumpang kapal tenggelam
- ANTARA/HO-Basarnas Bali
"Kalau penumpang yang berada di dalam ruang saya pesimis mereka bisa keluar. Karena kapal itu terbalik dalam hitungan menit," kata penumpang asal Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur ini.
Setelah terombang-ambing di laut dari sekitar pukul 00.00 Wita, menjelang pukul 06.00 Wita dia diselamatkan perahu nelayan bersama sejumlah penumpang lainnya.
Selama mengapung di laut, dia juga membawa jenazah penumpang lain dengan cara diikat pada ban pelampung yang kebetulan dia temukan.
Imron, penumpang lainnya juga mengatakan kapal terbalik dengan cepat setelah tiga kali oleng keras.
"Sekitar tiga kali kapal itu miring. Yang ketiga air laut sudah masuk ke ruang penumpang," katanya.
Warga Kabupaten Banyuwangi ini selamat setelah didorong air ke atas dan keluar lewat celah di ruang penumpang.
Di laut dia menemukan jaket pelampung, yang dia pakai hingga diselamatkan nelayan asal Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru.
Diselamatkan oleh jaket pelampung yang tercecer di laut juga terjadi pada Saiful Munir, penumpang lainnya.
"Saya menemukan jaket pelampung tidak tahu dari mana. Langsung saya pakai," kata penumpang yang diselamatkan di perairan Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya ini.
Hingga berita ini ditulis pukul 11.30 wita, sebanyak 30 penumpang sudah ditemukan dengan empat diantaranya meninggal dunia. (Ant)