Bantu Pengembangan SDM RI, NU Ingin Cetak Talenta Digital Berbasis Nilai Keislaman
- Istimewa
Jakarta, VIVA — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Asosiasi Pertambangan Warga Nusantara (APWNU) menggelar pertemuan dengan Huawei Indonesia. Agenda pertemuan khusus itu membahas kelanjutan inisiatif digitalisasi di lingkungan Nahdlatul Ulama yang diprakarsai APWNU.
Dalam pertemuan itu, hadir Mr. Raozhou dan Mr. Lee Shiang Boon dari Huawei Indonesia. Lalu, perwakilan PBNU yaitu Ketua PBNU Gus Ulil Abshar Abdala dan Gus Ais. Selain itu, perwakilan APWNU yakni Sekjen Joko Suprianto.
Salah satu inisiatif yang direalisasikan dari kerja sama ini adalah peluncuran aplikasi 'MasjidQu'. Aplikasi itu dirancang sebagai platform digital untuk memperkuat manajemen dan layanan masjid di seluruh Indonesia.
Dengan kerja sama strategis itu, diharapkan bisa menargetkan pengembangan 100 ribu SDM digital di lingkungan NU. Upaya itu sebagai bagian upaya mencetak talenta digital nasional berbasis nilai keislaman.
Gus Ulil Abshar Abdala mengatakan dengn sinergi itu akan perkuat ekosistem digital NU dan memberdayakan kader-kader secara berkelanjutan.
Adapun Joko Suprianto selaku Sekjen APWNU mengatakan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan zaman. Ia bilang digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi keniscayaan.
"Melalui kemitraan strategis ini, APWNU ingin memastikan bahwa komunitas NU memiliki akses terhadap teknologi dan pengetahuan digital yang inklusif, adaptif, dan memberdayakan,” ujar Joko.
Sementara, Huawei Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mendukung roadmap transformasi digital NU secara menyeluruh. Upaya itu termasuk implementasi program single identity dan penguatan layanan digital berbasis umat.
“Kami siap membackup seluruh program digital NU, terutama yang berdampak langsung bagi masyarakat,” tutur Mr. Raozhou dari Huawei Indonesia.