Sejarah RI Bakal Ditulis Ulang, Anies Baswedan Wanti-wanti Soal Objektivitas
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA – Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menegaskan, penulisan ulang sejarah Indonesia yang rencananya bakal dilakukan oleh pemerintah, harus dilakukan secara objektif tanpa ada yang dikurangi atau ditambahkan dalam proses penulisannya.
"Penting untuk tidak mengurangi dan juga tidak menambah, tapi lengkap apa adanya, sehingga sejarah menjadi pelajaran," kata Anies di Jakarta, Minggu, 13 Juli 2025.
"Keberhasilan (dalam sejarah Indonesia) jadi kebanggaan, dan kekurangan jadi bahan untuk koreksi. Itulah perjalanan bangsa," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
- Youtube Anies Baswedan
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, kelengkapan atas semua peristiwa yang telah terjadi di Indonesia, merupakan bagian dari sejarah. Sehingga apabila nantinya ditemukan kesalahan, maka hal itu perlu dijadikan koreksi.
"Ya, objektivitas, kelengkapan atas semua peristiwa yang terjadi, bangsa manapun ada masa jaya, ada prestasi yang dibanggakan, ada problem yang harus dikoreksi, dan kesemuanya adalah bagian dari sejarah," kata Anies.
"Manusia juga begitu, ada prestasi, ada mungkin kalian berfrustrasi, dan itu bagian jadi sejarah pribadi. Itu pesan saya," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, memberikan tanggapan positif atas pembentukan tim supervisi oleh DPR RI terkait penulisan ulang sejarah.
Dia mengatakan, uji publik akan dilaksanakan mulai tanggal 20 Juli 2025, sebagai bagian dari upaya penulisan ulang sejarah Indonesia yang digagas oleh pemerintah tersebut.
"Ya baguslah. Ini kan memang tugas DPR untuk melakukan supervisi, termasuk dari Komisi X sendiri," ujarnya.