Roller Coaster Perjalanan Tom Lembong, dari 'Game of Thrones' Jokowi hingga Jadi Pesakitan

Sidang Dakwaan Tom Lembong di Kasus Korupsi Impor Gula
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan pada tahun 2015—2016 yang menyeret mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong memasuki babak akhir. 

Puncak Harlah PKB ke-27, Cak Imin Undang Prabowo hingga Anies Baswedan

Tom Lembong yang ditahan Kejaksaan Agung hampir 10 bulan -- resmi ditahan pada Selasa, 29 Oktober 2024, akan menghadapi sidang putusan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta, atas perkarannya. 

Perjalanan Tom Lembong dari waktu ke waktu tak lepas dari sorotan publik. Tom yang didakwa melakukan tindak pidana korupsi dalam pemberian izin impor gula kristal mentah sebanyak 105 ribu ton periode 2015-2016, memiliki reputasi yang sangat mumpuni sebagai seorang profesional.

Bukan di Jakarta tapi di Solo, Kenapa Jokowi Diperiksa Soal Ijazah Palsu Disana?

Thomas Lembong atau Tom Lembong

Photo :
  • Singapore Summit

Ia adalah sosok profesional berkaliber internasional yang pernah dipercaya mengisi jabatan penting dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga kemudian jadi pesakitan atas perkara yang menurut banyak orang sarat unsur politis. 

Ajukan Banding, Cak Imin Harap Tom Lembong Dapat Keadilan

Tom Lembong bukanlah wajah asing di dunia keuangan dan pemerintahan. Lulusan Harvard University ini mengawali kariernya di sektor swasta sebagai bankir investasi. Ia pernah bekerja di Deutsche Bank dan Morgan Stanley sebelum kemudian dipercaya menjadi Kepala Eksekutif di Quvat Capital, sebuah perusahaan investasi swasta.

Otak Pidato Ikonik Jokowi ‘Game of Thrones’ dan ‘Thanos’

Kariernya kemudian beralih ke pemerintahan. Tom diangkat menjadi penasihat ekonomi untuk Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, hingga Jokowi menjadi presiden pada 2014. 

Namanya melejit ketika Presiden Jokowi menunjuknya sebagai Menteri Perdagangan pada Kabinet Kerja periode 2014–2016. Gaya komunikasinya yang lugas, latar belakang profesional, dan jejaring global membuatnya digadang-gadang sebagai simbol teknokrat dalam pemerintahan Jokowi.
  
Tom Lembong selanjutnya mengemban tugas sebagai Kepala BKPM hingga 2019 di kabinet Jokowi periode pertama.

Di balik layar, ia juga dikenal sebagai salah satu penulis dan penyusun pidato Presiden Jokowi, terutama yang berkaitan dengan ekonomi, teknologi, dan perubahan global. 

Beberapa pidato ikonik Presiden, termasuk pidato "Game of Thrones" di forum IMF-World Bank 2018 dan pidato "Thanos" di Forum Ekonomi Dunia, diyakini tak lepas dari peran Tom sebagai konseptor utamanya. 

Anies Baswedan dan Tom Lembong saat Live TikTok.

Photo :
  • X | aniesbubble

Meskipun dikenal sebagai salah satu figur kepercayaan Jokowi, Tom Lembong juga memiliki hubungan yang cukup dekat dengan Anies Baswedan. Pernah bersama-sama duduk di kabinet periode pertama Jokowi-JK, namun Anies direshuffle dari Mendikbud pada 2016.

Merapat ke Anies

Ketika Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022, Tom Lembong resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Tom yang berpengalaman di sektor keuangan dianggap dapat memperkuat tata kelola perusahaan dan mampu memperluas jejaring investasi untuk pengembangan bisnis Ancol.

Karir Tom Lembong di PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk berakhir seiring berakhirnya jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Oktober tahun 2022. Tom diberhentikan dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk pada 1 Februari 2023. 

Setelah selesai di Jakarta, hubungan Anies Baswedan dengan Tom Lembong berlanjut. Keduanya dinilai memiliki kesamaan dalam pendekatan teknokratis dan narasi perubahan. Anies yang diusung maju di Pilpres 2024 menunjuk Tom Lembong sebagai Co-captain tim pemenangan nasional pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) memperjuangkan perubahan di Indonesia.

Kritik Jokowi dan Tersangka

Di panggung Pilpres 2024, Tom mulai aktif mengkritik kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi, khususnya kebijakan hilirisasi yang kerap didengungkan.

Tom Lembong tidak menolak konsep hilirisasi, namun menyoroti bahwa hilirisasi nikel dilakukan secara agresif tanpa memperhitungkan tren permintaan global. Hasilnya, Indonesia membanjiri pasar dunia dengan pasokan nikel yang berlebihan, sehingga harga anjlok.

Menurut Tom, pemerintah terlalu fokus pada kebutuhan nasional tanpa mengantisipasi perubahan pasar dan produsen global. juga mengkritik bahwa pembangunan smelter dan tambang nikel sering melanggar standar lingkungan dan keselamatan kerja.
 
Tom Lembong kemudian ditetapkan sebagai tersangka pada 29 Oktober 2024 oleh Kejaksaan Agung, dalam kasus dugaan importasi gula di Kementerian Perdagangan pada tahun 2015—2016.

Pada kasus itu, ia dituntut pidana penjara selama 7 tahun dan denda Rp750 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayarkan maka akan diganti (subsider) dengan pidana kurungan selama 6 bulan.

Tom Lembong didakwa merugikan keuangan negara sebesar Rp578,1 miliar, antara lain, karena menerbitkan surat pengakuan impor atau persetujuan impor gula kristal mentah periode 2015—2016 kepada 10 perusahaan tanpa didasarkan rapat koordinasi antarkementerian serta tanpa disertai rekomendasi dari Kementerian Perindustrian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya