Sosok Bripka Cecep: Polisi yang Gugur di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Sempat Lakukan Ini
- Istimewa
Garut, VIVA – Kabar duka datang dari institusi Polri. Bripka Cecep Saeful Bahri, seorang anggota polisi yang tengah bertugas dalam pengamanan acara pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, meninggal dunia usai berupaya menyelamatkan seorang anak kecil di tengah kerumunan di Lapangan Otista, Alun-alun Garut, pada Jumat, 18 Juli 2025.
Acara bertajuk balakecrakan atau makan gratis ini digelar sebagai bagian dari pernikahan Maula Akbar Mulyadi Putra, putra Dedi Mulyadi, dengan Putri Karlina, Wakil Bupati Garut. Sejak pagi, ribuan warga sudah memadati lokasi. Namun suasana berubah menjadi kacau saat gerbang dibuka sekitar pukul 13.00 WIB.
Massa yang berdesakan ingin masuk lokasi menyebabkan kericuhan. Banyak warga pingsan diduga akibat kekurangan oksigen, dan beberapa harus dievakuasi menggunakan ambulans. Di tengah kepanikan itu, Bripka Cecep yang saat itu bertugas, berusaha membantu mengatur alur masuk warga. Bahkan, ia terlihat menolong sejumlah korban pingsan.
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, setelah berhasil menenangkan kerumunan, Bripka Cecep sempat duduk untuk beristirahat. Namun tak lama kemudian, ia tiba-tiba pingsan dan dinyatakan meninggal di lokasi. Jenazahnya langsung dibawa ke RSU Guntur untuk penanganan lebih lanjut.
Selain Bripka Cecep, dua korban lainnya turut kehilangan nyawa dalam insiden ini, yakni Vania Aprilia (8 tahun) dan Dewi Jubaedah (61 tahun). Ketiganya menjadi korban dari membludaknya massa di acara yang seharusnya penuh kebahagiaan.
Sosok Bripka Cecep
Dilansir dari berbagai sumber, Senin 21 Juli 2025, Bripka Cecep dikenal sebagai anggota Bhabinkamtibmas Polsek Polres Garut. Sosoknya dikenal ramah dan mudah bergaul dengan warga.
Cecep Saeful Bahri lahir tahun 1986 dan wafat dalam usia 39 tahun. Ia berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka)—pangkat di atas Brigadir Polisi (Brigpol) dan di bawah Aipda. Empat balok perak yang membentuk huruf "V" terbalik menjadi tanda kehormatannya sebagai anggota Polri.
Dari akun Facebook pribadinya, diketahui bahwa Bripka Cecep merupakan alumni SMA PGRI 1 Majalengka dan pernah melanjutkan kuliah di Universitas Galuh Ciamis. Ia telah menikah dengan Viee Novianti, dan dikaruniai tiga orang anak—dua laki-laki dan satu perempuan.
Tragedi ini meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga institusi Polri dan masyarakat Garut. Sejumlah rekan polisi bahkan mengunggah status duka dengan menyebut Bripka Cecep sebagai “ahli surga”.
Kapolri naikkan pangkat Bripka Cecep
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara resmi memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada almarhum Bripka Cecep menjadi Aipda anumerta. Kenaikan pangkat ini tertuang dalam Surat Keputusan Kapolri bernomor Kep/1085/VII/2025.
Informasi ini disampaikan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, pada Minggu, 20 Juli 2025. Ia menjelaskan bahwa Bripka Cecep gugur saat berupaya menyelamatkan seorang bocah yang terjebak di tengah kericuhan massa dalam pesta rakyat yang digelar beriringan dengan resepsi pernikahan tersebut.
“Kenaikan pangkat anumerta ini merupakan wujud penghormatan Polri atas dedikasi almarhum. Ia gugur saat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan keberanian,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi, Minggu, 20 Juli 2025.