Kejaksaan Turun ke Sawah! Kejati Lampung Target Panen Raya 28 Ribu Ton Gabah
- Dok. Istimewa
Lampung, VIVA – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Lampung turun langsung ke lapangan memberikan pendampingan terhadap 7.563 petani padi di Desa Telogorejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Langkah ini merupakan bagian dari program Petani Mitra Adhyaksa demi mendukung penuh visi ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita.
Pendampingan tersebut mencakup seluruh proses pertanian, mulai dari penyiapan lahan, distribusi pupuk dan alat pertanian, hingga proses penyerapan hasil panen. Kejati Lampung menargetkan hasil panen raya tahun ini mencapai angka fantastis: 28 ribu ton gabah dari 4.100 hektare lahan sawah.
"Program Petani Mitra Adhyaksa adalah kejaksaan memberikan pendampingan-pendampingan, baik pendampingan hukum, permodalan, mendapatkan pupuk, alat tani, sampai pencegahan gagal panen dan berbagai hal lainnya," kata Kepala Kejati Lampung, Danang Suryo Wibowo saat menghadiri panen raya, Kamis, 7 Agustus 2025.
Danang menjelaskan, lewat program Petani Mitra Adhyaksa, kejaksaan juga memberikan pendampingan hukum, memfasilitasi akses permodalan melalui KUR, hingga mengawal distribusi pupuk subsidi agar tepat sasaran.
“Lampung salah satu unggulannya di sektor pertanian dan merupakan salah satu lumbung padi di Indonesia. Untuk itu kejaksaan turut hadir, tidak hanya menyaksikan tapi turun langsung untuk memastikan semua proses bisnis, dari mulai sampai hilir, dari penyiapan lahan sampai nanti penyerapan gabahnya tetap berjalan dengan baik sesuai ketentuan berlaku," ucapnya.
Kejati Lampung juga menggandeng Kejaksaan Negeri (Kejari) Lampung Timur yang dipimpin Kajari Yovrizal serta Forkopimda untuk memastikan pengawasan dilakukan menyeluruh dan berkelanjutan. Sementara itu, Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah menyambut baik kehadiran Kejaksaan dalam upaya strategis menjaga ketahanan pangan.
“Atas nama pemerintah daerah, kami ikut senang dan bangga karena Pemda tak bisa menyelesaikan sendirian (ketahanan pangan), perlu kolaborasi," kata Ela.
