Belum Ideal, Alasan TNI Tambah 6 Kodam Baru, 20 Brigif dan 100 Batalyon Infanteri

Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdikpassus Batujajar
Sumber :
  • Puspen TNI

Jakarta, VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menambah dan mengembangkan berbagai satuan baru di tiga matra, termasuk enam Komando Daerah Militer (Kodam), 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan (Brigif TP), dan 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP).

TNI-Polri Diminta Tegas ke Pelaku Pengrusakan dan Penjarahan, Tapi Jangan Salah Tangkap

Kebijakan penambahan satuan baru ini akan dikukuhkan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer pada Minggu, 10 Agustus 2025 di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan, rencana ini sudah melalui kajian matang, termasuk perhitungan anggaran. 

TNI Bantah Lakukan 'Cipkon' Biarkan Aksi Demo Jadi Anarkis

"Memang untuk pengembangan ini, Angkatan Darat terbanyak karena ada penambahan 100 Batalyon Teritorial Pembangunan sehingga ada penambahan jumlah tamtama, bintara. Tapi, kami juga sudah menghitung ulang berapa kira-kira kebutuhan anggaran untuk berbagai organisasi tadi dengan berdasarkan jumlah berbagai pasukan yang dibutuhkan," kata Kristomei di Bandung Barat, Jawa Barat dikutip Sabtu, 9 Agustus 2025. 

Untuk penambahan Kodam baru, ia mengatakan TNI hanya melakukan relokasi dari satuan yang sudah ada sehingga tidak ada penambahan personel baru di struktur tersebut.

Polri-TNI Gelar Patroli Skala Besar Amankan Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok

Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi bersama Kadispen AD, AL dan AU

Photo :
  • Puspen TNI

Sebagai contoh, Kodam XIX/Tuanku Tambusai yang membawahi Riau dan Kepulauan Riau, sebelumnya berada di bawah Kodam I/Bukit Barisan, kini berdiri sendiri dengan struktur Korem dan Kodim yang sebelumnya bagian dari Bukit Barisan.

"Termasuk juga pembentukan Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol yang membawahi Sumatera Barat dan Jambi, menggunakan struktur Korem dan Kodim dari Kodam II/Sriwijaya. Jadi, tidak ada penambahan di sini," ungkapnya

Rasio TNI dan Luas Wilayah Belum Ideal

Sementara Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana menambahkan pembentukan 100 batalyon dan 20 satuan teritorial pada TNI AD dilakukan secara bertahap dengan pendekatan efisien. Setiap batalyon baru berisikan 400 hingga 500 personel, namun tidak seluruhnya direkrut dari luar.

"Tidak mungkin semuanya prajurit baru. Ada penataan personel dari batalyon yang sudah ada. Komandan regu, kompi, sampai pleton tentu diisi oleh prajurit berpengalaman," ujarnya.

Ia menegaskan rasio kekuatan personel TNI AD saat ini masih belum sebanding dengan luas wilayah Indonesia yang sangat besar.

Penambahan kekuatan ini juga mendukung operasional penuh TNI AD untuk menjaga kedaulatan negara serta mempercepat program pembangunan nasional, khususnya dalam mewujudkan Astacita Presiden, terutama poin kedua dan keenam dengan kajian dan perhitungan yang mendalam.

Mengenai kebijakan efisiensi, Wahyu menegaskan bahwa kebijakan penambahan kekuatan ini tidak bertentangan dengan semangat efisiensi, mengingat kegiatan TNI AD bersifat operasional untuk melaksanakan kegiatan mempertahankan atau menjaga keberadaan negara kesatuan Indonesia dan juga mendukung program-program pemerintah pencapaian kesejahteraan.

"Kami sampaikan di sini, efisiensi itu digunakan atau ditekankan pada hal-hal yang bersifat nonoperasional, Angkatan Darat tidak mengenal berkaitan dengan kegiatan studi dibanding, lalu kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan administrasi untuk seminar. Itu kami bisa katakan tidak ada. Angkatan Darat saat ini full operasional," tegasnya.

Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdikpassus Batujajar

Photo :
  • Puspen TNI

Adapun enam Kodam baru akan dikukuhkan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer pada Minggu besok di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat, meliputi:

  • Kodam XIX/Tuanku Tambusai – Riau & Kepulauan Riau 
  • Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol – Sumatera Barat & Jambi
  • Kodam XXI/Radin Inten – Lampung & Bengkulu
  • Kodam XXII/Tambun Bungai – Kalimantan Tengah & Selatan
  • Kodam XXIII/Palaka Wira – Sulawesi Tengah & Barat
  • Kodam XXIV/Mandala Trikora – Papua Selatan (Merauke)

Selain itu, pada upacara itu juga akan dilakukan peresmian 20 Brigade Infanteri Teritorial Pembangunan (Brigif TP) di bawah TNI Angkatan Darat di seluruh wilayah Indonesia, yakni di Sumatera enam satuan, Jawa tiga satuan, Kalimantan tiga satuan, Balinusra satu satuan, Sulawesi dua satuan, Maluku satu satuan, dan Papua empat satuan.

Kemudian 100 Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) sebagai kekuatan pertahanan teritorial baru di bawah TNI AD.

Restrukturisasi juga menyentuh level komando tinggi di tiga matra TNI dengan peningkatan status komando dari bintang dua menjadi bintang tiga serta penambahan pasukan.

  • TNI AD: Danjen Kopassus menjadi Panglima Kopassus, pembentukan enam Grup Kopassus.
  • TNI AL: Dankormar menjadi Panglima Korps Marinir, pembentukan 14 Komando Daerah AL dan 5 Yonif Mar.
  • TNI AU: Danjen Kopasgat menjadi Panglima Kopasgat, peresmian Kohanudnas, pembentukan tiga Komando Daerah AU, serta batalyon Parakopasgat dan Arhanud Pasgat.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya