Jokowi Ditunjuk Jadi Penasihat Global Bloomberg New Economy, Satu-satunya Mantan Presiden!
- tvOne/Mahfira Putri
Jakarta, VIVA – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), resmi ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy.
Pengumuman ini disampaikan melalui situs resmi Bloomberg, yang menyebut bahwa dewan tersebut dibentuk pada April 2025 untuk menjawab tantangan global yang semakin kompleks.
Bloomberg menjelaskan bahwa dewan ini berisi tokoh berpengalaman di tingkat tertinggi dunia, mulai dari bisnis, pemerintahan, hingga organisasi multilateral. Kehadiran mereka dinilai krusial dalam memberikan masukan strategis bagi Bloomberg New Economy dalam merumuskan solusi atas berbagai persoalan global.
“Masukan mereka sangat penting dalam membimbing upaya kami,” tulis Bloomberg dalam pernyataan resminya.
Jokowi Jadi Satu-Satunya Mantan Kepala Negara
Dalam daftar anggota dewan, Jokowi menjadi satu-satunya mantan kepala negara. Sosoknya disejajarkan dengan nama-nama besar dunia seperti Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Gita Gopinath, CEO Soros Fund Management Dawn Fitzpatrick, Pendiri TIG Africa Josephine Wapakabulo, hingga Wakil Perdana Menteri Singapura Gan Kim Yong.
Bloomberg dalam profil resminya menggambarkan Jokowi sebagai politisi, insinyur, sekaligus pengusaha yang menjabat sebagai presiden Indonesia periode 2014–2024. Ia juga dicatat sebagai presiden pertama yang tidak berasal dari kalangan elite politik maupun militer.
Dewan penasihat ini dipimpin oleh dua nama besar: mantan Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Gina Raimondo dan mantan Perdana Menteri Italia yang juga eks Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi.
Selain Jokowi, deretan anggota lain yang turut bergabung antara lain Co-Founder & CEO Apollo Global Management Marc Rowan, Duta Besar Singapura untuk Aksi Iklim Ravi Menon, mantan Menteri Perdagangan India, Suresh Prabhu, hingga Co-Founder Moderna, Noubar Afeyan.
Tokoh-tokoh berpengaruh di bidang teknologi juga ada di dalamnya, termasuk CEO 01.AI sekaligus Chairman Sinovation Ventures Kai-Fu Lee. Nama-nama lain yang tak kalah penting adalah Jorge Paulo Lemann (Chairman Lemann Foundation), Steven Rattner (Willett Advisors), hingga Charles Phillips (Recognize).
Pendiri Bloomberg LP, Mike Bloomberg, menyebut keberadaan para penasihat global ini sangat penting. Ia menegaskan bahwa dunia tengah menghadapi pergeseran perdagangan, perubahan iklim, hingga revolusi kecerdasan buatan (AI). Oleh karena itu, dukungan para tokoh dunia diyakini bisa membantu mendorong dialog serta menemukan solusi bersama.
Peran Bloomberg New Economy
Bloomberg New Economy berdiri sejak 2018 dengan misi menjembatani perubahan besar dalam peta ekonomi global. Pergeseran kekuatan ekonomi yang tidak lagi terpusat di Barat, melainkan bergeser ke Timur serta dari Utara ke Selatan, menjadi latar belakang pembentukan forum ini.
Sejak awal, organisasi ini aktif menggelar forum di berbagai kota dunia seperti Singapura, Beijing, Marrakesh, hingga São Paulo. Acara tersebut menghadirkan kepala negara, CEO multinasional, investor, dan inovator untuk membahas isu-isu global, mulai dari rivalitas AS–China, rantai pasok dunia, hingga mobilisasi modal publik.
Forum terdekat Bloomberg New Economy akan berlangsung di Singapura pada 19–21 November 2025 dengan tema “Thriving in an Age of Extremes”. Agenda tersebut akan diisi dengan diskusi pleno, kelompok, hingga sesi jejaring global.